Jumat 08 Jun 2012 18:17 WIB

Andre Willey: Temukan Islam di Bilik Penjara (Bag 1)

Rep: Agung Sasongko/ Red: Heri Ruslan
Andre Willey
Foto: mercurynews.com
Andre Willey

REPUBLIKA.CO.ID, Di masa lalu, pemuda berandalan itu kerap terlibat aksi kekerasan antargeng. Tuhan rupanya memberikan kesempatan kedua baginya, setelah ia ditangkap alam satu bentrokan berdarah antar geng yang menewaskan satu orang dan lainnya luka-luka.

Di penjara tahun 1989, Andre akhirnya bebas setelah menjalani masa hukuman selama 23 tahun. Usianya kini 42 tahun. Namun, ada yang berbeda dengan perangainya saat ini.

Sikapnya begitu santun dan hangat. Mimik wajahnya menampakan wajah simpatik. Ya, dia telah memeluk Islam selama menjalani masa hukuman.

Tren memeluk Islam tengah menjangkiti penjara California, Amerika Serikat (AS). Andre merupakan satu dari sekian tahanan California, sebagian besar Afrika-Amerika, yang memeluk Islam.

Yang membanggakan, Andre -- kini bernama Yusuf Willey -- menjadi contoh dari keberhasilan dakwah Islam di penjara California.

Tidak lagi mejadi rahasia publik bahwa penjara California merupakan penjara di AS yang memiliki catatan buruk dalam rehabilitasi para tahanan. Sekitar 65 persen dari mantan tahanan California kembali ke hotel prodeo dalam waktu tiga tahun.

Tapi Andre menjadi pengecualian. Selama satu dekade terakhir, Andre merupakan tokoh kunci dari dakwah Islam di Penjara California.

"Saya memiliki motivasi yang luas, mengikuti terapi, konseling dan diskusi antar tahanan yang tidak pernah dijalankan dengan baik oleh negara. Para tahananlah yang menjalankan dan membuat terapi," kata dia.

Dua pekan setelah bebas, Andre, tak berhenti untuk melanjutkan apa yang ia lakukan di penjara. Ia dalami Alquran, dan memberikan pengajara kepada muslim di masjid Bay Area.

Pemimpin Yayasan Tayba, kelompok pendidikan agama Islam di Bay Area, Syaikh Rami Nsour mengatakan Andre memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang Islam begitu baik. Ia sudah layak untuk memimpin jamaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement