Selasa 05 Jun 2012 21:32 WIB

Halalan Thayyiban: Titik Kritis Kehalalan Susu Cair (1)

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Chairul Akhmad
Susu cair (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Susu cair (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Bila dalam edisi sebelumnya sudah pernah dibahas tentang titik kritis kehalalan susu bubuk, kali ini ada beberapa hal yang penting ditekankan perihal proses sekaligus unsur tambahan dalam pembuatan susu cair.

Menurut pakar halal dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Ir Anton Apriyantono, kini banyak beredar jenis produk olahan susu cair. Mulai dari susu pasteurisasi, susu sterilisasi, susu evaporasi, susu kental manis, susu dengan berbagai jenis flavor seperti stroberi, cokelat, dan vanila.

Ia mengatakan, dalam kasus susu bubuk, salah satu yang patut dicermati ialah jenis penyalut yang digunakan. Bila berasal dari tanaman seperti pati termodifikasi, gum, dan maltodekstrin yang berasal dari tanaman maka tidak bermasalah. Tetapi, bila berupa gelatin maka masih dipertanyakan kehalalannya. “Status gelatin masih syubhat,” tulisnya.

Maka, lanjut Anton, ada beberapa titik kritis dari sejumlah jenis produk susu cair dengan perincian sebagai berikut. Pertama, susu pasteurisasi, yaitu susu (biasanya susu sapi) yang dipasteurisasi (dipanaskan pada suhu dan waktu tertentu untuk tujuan membunuh kuman yang menimbulkan penyakit/patogen) dan dikemas dalam wadah tetrapack atau wadah lainnya yang sesuai.

Jika tidak ada tambahan apa-apa, khususnya perisa (flavor) maka kehalalan susu pasteurisasi tidak bermasalah. Yang harus diperhatikan adalah bahwa susu pasteurisasi harus disimpan di lemari es (suhu dingin) karena tidak awet dan keawetan susu pasteurisasi yang disimpan di lemari es tidak lebih dari empat hari.

“Masalahnya, cukup banyak pada saat ini susu pasteurisasi yang sudah ditambah perisa (flavor), seperti flavor cokelat, vanila, dan stroberi. Padahal status perisa adalah syubhat sehingga susu pasteurisasi berflavor yang tidak dijamin kehalalannya berstatus syubhat,” jelas Anton.

Kedua, susu sterilisasi. Susu jenis ini adalah susu yang disterilisasi (sebagian besar mikroorganisme yang ada di dalam susu dibunuh) biasanya dengan menggunakan proses ultra high temperature (UHT), yaitu suhu yang relatif tinggi dan waktu yang relatif singkat.

Itu sebabnya, di pasaran susu sterilisasi dikenal juga dengan nama susu UHT. Dengan menggunakan proses ini maka susu menjadi awet di satu sisi, di sisi lain flavor susu masih relatif terjaga, tidak terlalu menyimpang (tidak mengalami off-flavour).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement