Sabtu 02 Jun 2012 20:01 WIB

Tuntunan Islam: Pentingnya Olahraga (2-habis)

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Chairul Akhmad
Olahraga (ilustrasi).
Foto: Dok Republika
Olahraga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Karena manfaatnya yang besar itulah, berolahraga dalam Islam merupakan bentuk upaya memelihara tubuh dari kerusakan. Menyepelekan kesehatan, bisa berarti abai terhadap nikmat-Nya.

Padahal, yang bersangkutan mampu menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan. Namun, ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan ketika hendak berolahraga.

Tetap beretika

Olahraga tak sekadar menggerakkan tubuh. Sehingga, selain sehat jasmani, olahraga juga bisa dipergunakan sebagai salah satu bentuk dan media beribadah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu pertama, meluruskan niat. Hendaknya berolahraga diniatkan untuk mendukung aktivitas ibadah.

Selain itu pula, dengan berolahraga bisa membantu memaksimalkan seseorang untuk dapat memenuhi hak dan kewajibannya terhadap sesama. Niat berolahraga hendaknya bukan hanya bertujuan mencari popularitas atau unjuk kebolehan dengan riya dan ujub.

Hadis dari Umar bin Khathab menguatkan pentingnya niat di segala aktivitas yang diperbuat, tak terkecuali saat berolahraga. “Sesungguhnya setiap amal perbuatan bergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena urusan dunia yang ingin digapainya atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkannya itu.”

Kedua, sesuaikan cabang olahraga dengan usia. Tidak semua jenis olahraga cocok dan laik bagi segala umur. Adakalanya, olahraga tertentu tidak boleh dilakukan oleh anak-anak. Misalnya, bagi anak kecil tidak tepat menekuni olahraga yang berat, seperti angkat besi atau lari maraton, dan yang sejenisnya.

Sama halnya, bagi para orang lanjut usia, tidak dibenarkan melakukan olahraga yang ekstrem. Hal ini bisa mengakibatkan terjadinya sesuatu yang membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. Islam menolak segala unsur bahaya dan membayakan.

Ketiga, menjauhi maksiat dan perkara yang dilarang. Prioritaskan belajar cabang olahraga yang disebutkan dalam sunah atau yang serupa dan memiliki kegunaan sama yaitu melatih kekuatan fisik, seperti memanah, berkuda, dan berenang.

Keempat, perhatikan dan tetap disiplin waktu. Olahraga tidak bisa mengalahkan kewajiban-kewajiban dalam agama. Berolahraga bolehboleh saja, tetapi harus tahu waktu. Hindari sebisa mungkin berolahraga saat menjelang jam shalat lima waktu tiba. Bila demikian, sebaiknya mendirikan shalat terlebih dahulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement