Ahad 27 May 2012 19:10 WIB

Hemat Energi (1)

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Chairul Akhmad
Hemat energi (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Hemat energi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Kondisi bumi yang kian memprihatinkan mendorong perlunya upaya penyelamatan segera dan mendesak.

Langkah itu ternyata tidak mesti ditempuh melalui terobosan besar dan bombastis, dengan program yang melangit, tapi lamban realisasi dan pencapaian.

Dalam konsep Islam, alam memang dipergunakan untuk dieksplorasi untuk memenuhi hajat hidup manusia. Tetapi, pemanfaatan itu tidak berlaku mutlak.

Islam memberikan rambu-rambu agar dalam penggunaannya justru tidak malah merusak dan membahayakan kelangsungan hidup makhluk di bumi. Allah SWT berfirman, "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya." (QS. Al-A'raf: 56).

Islam mengajarkan pula pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dengan konsep sederhana. Bentuk pecegahan itu, antara lain bisa diwujudkan dari hal yang terkecil dan lingkungan terdekat, yaitu keluarga.

Perhatian inilah yang menurut Ali bin Abi Thalib RA, merupakan aksi nyata dari implementasi nilai-nilai keislaman dalam mendayagunakan manfaat alam.

Islam memberikan tuntutan simpel yang tecermin dalam dua tuntutan besar, yaitu seruan untuk mematikan lampu dan tidak meninggalkan unsur energi apa pun, seperti gas, misalnya di kala malam hari.

Kedua ajaran sederhana itu terangkum apik dalam hadis Rasulullah yang bisa dipahami sekaligus sebagai adab dan etika Islami menjelang tidur. Terdapat sejumlah riwayat yang menegaskan itu, sebagiannya dinukil dalam kitab adab yang ditulis oleh Bukhari, yaitu Al-Adab Al-Mufrad.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah, Rasulullah menyerukan agar lampu dipadamkan ketika beranjak tidur, wa athfi'u al mishbah.

Tidak ditegaskan memang secara khusus, jenis lampu apakah yang dimaksud. Tetapi, dalam konteks kekinian, mematikan lampu bisa dimaknai dengan menonaktifkan penerangan yang mayoritas sumber dayanya berasal dari listrik.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement