REPUBLIKA.CO.ID, Keramik yang diproduksi oleh Suriah mendapatkan pengaruh pula dari Seljuk, Iran. Di antara karya seni yang lain, gelas yang dilapisi porselen juga menjadi keunggulan dalam periode ini.
Ukiran kayu juga sangat dihargai oleh pelanggan Ayyubiyah. Teknik yang muncul dan dikembangkan selama periode ini dibentuk dari dasar seni pada periode Mamluk.
Dinasti Ayyubiyah juga dikenal sebagai pembangun yang kuat. Pemimpin mereka yang loyal dan murah hati memimpin pembangunan arsitektur secara besar-besaran di Mesir dan khususnya di Suriah.
Pembangunan tersebut membangkitkan kembali kota-kota, seperti Damaskus dan Aleppo.
Arsitektur sekuler yang beredar di periode ini termasuk benteng di Kairo (dibangun pada 1187) dan Aleppo (dibangun pada awal abad ke-13).
Sementara itu, pembangunan madrasah dan lembaga tinggi untuk belajar agama, seperti Zahiriya di Aleppo dan Salih Najmuddin Ayyub di Mesir, memberikan contoh ketertarikan Dinasti Ayyubiyah terhadap Islam Sunni.
Setelah itu Madrasah Al-Sahiba dibangun pada 1233 M di Damaskus oleh saudara perempuan Salahuddin bernama Rabia Khatun.
Begitu pun Mausoleum Shalah Najmuddin Ayyub yang dibangun pada 1250 juga merefleksikan betapa pentingnya peranan wanita dalam arsitektur Dinasti Ayyubiyah.




