Jumat 25 May 2012 18:52 WIB

Sentuhan Kaum Hawa dalam Arsitektur Ayyubiyah (1)

Rep: C02/Heri Ruslan/ Red: Chairul Akhmad
 Benten Salahuddin Al-Ayyubi di Kairo, Mesir.
Foto: willgoto.com
Benten Salahuddin Al-Ayyubi di Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, Arsitektur militer menjadi ekspresi tertinggi pada masa Dinasti Ayyubiyah. Meski begitu, pada era dinasti ini berdiri sederet gedung madrasah yang megah.

Melalui madrasah, Ayyubiyah berupaya untuk mengembangkan Mazhab Sunni dan mengikis pengaruh Syiah yang mendominasi Mesir di era Kekhalifahan Fatimiyah.

Sultan Salahuddin al-Ayubi di Mesir berupaya membentengi Kairo dan Al-Fustat dengan dinding tinggi.

Beberapa teknik pembangunan benteng tersebut dipelajari dari pasukan salib. Arsitekturnya banyak juga yang meniru dari Dinasti Fatimiyah, misalnya, menara bundar.

Wanita Muslim, terutama yang berasal dari keluarga Ayyubiyah, keluarga gubernur lokal dan keluarga ulama, memiliki peranan aktif dalam arsitektur Ayyubiyah. Mereka bertanggung jawab dalam pembangunan 15 madrasah, enam tempat pertemuan para sufi, dan 26 institusi agama.

Di Aleppo terdapat Madrasah Firdaus yang menjadi bangunan dengan arsitektur Dinasti Ayyubiyah termasyhur di Suriah.

Dinasti Ayyubiyah tak hanya masyhur dengan arsitekturnya, keramik dan benda seni dari logam juga menjadi andalan dinasti yang menaklukkan Dinasti Fatimiyah di Mesir ini.

Beberapa karya juga dipengaruhi dari agama Kristen. Tanda tangan seniman pada karya seni tersebut mengindikasikan mereka berasal dari Mosul (saat ini Irak) dan melarikan diri dari kejaran bangsa Mongol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement