REPUBLIKA.CO.ID,Tidak keliru jika J Willoughby -- dalam artikel The Champ Muslims of Indo-China -- menyebut komunitas Champa sebagai satu dari sekian banyak minoritas Muslim yang terabaikan dan terlupakan sejarah. Selama 600 tahun, terhitung sejak kekalahan dalam
Jika Anda berkunjung ke Ho Chi Minh City, dulu bernama Saigon, jangan kaget kalau menemukan sebuah Masjid Jami Cholon yang megah di Doang Du, Quan 1. Arsitekturnya campuran; Cina, India, dan Barat, dan dua menara menjulang di antara gedung-gedung tinggi. Hampir setiap hari, terutama pada waktu shalat magrib, masjid satu-satunya di Vietnam ini dipenuhi jamaahnya.
Tidak sulit pula menemukan Muslim di tengah lautan komunitas Annam. Mereka mudah dikenali lewat kopiah putih -- identitas yang membedakan mereka dari lainnya -- yang selalu dikenakan sehari-hari. Namun, sangat sulit mengetahui jumlah mereka. Dua situs yang dikelola Muslim Vietnam tidak menyebut angka pasti komunitas ini. Sedangkan Adherent.com, mengutip sejumlah sumber, memberikan angka beragam.
Rosemary Going dalam Larousse Dictionary of Beliefs & Religions memperkirakan populasi Muslim Vietnam tahun 1994 mendekati satu persen dari seluruh penduduk Vietnam. Sedangkan Gretchen Bratvold memperkirakan pada tahun yang sama hanya ada 180 ribu Muslim di antara 71,8 juta penduduk Vietnam. Sumber lain, Muslim Population in Asia Pacific Region memperkirakan pada 1996 jumlah pemeluk agama Islam di Vietnam hanya 41 ribu. Tapi, menurut KF Bin Mohd Noor dalam Muslim Statistic.....for Year 2000 terdapat 531 ribu, atau 0,7 persen.
Tidak jelas angka mana yang mendekati kebenaran. Yang pasti, Muslim Vietnam dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok menurut garis etnis. Pertama, orang-orang Champa. Kelompok ini merupakan mayoritas di antara Muslim Vietnam. Kedua, keturunan atau anak cucu dari perkawinan campuran Vietnam dengan pedagang Arab, India, Indonesia, Malaysia, dan Pakistan. Dua kelompok etnis ini terkonsentrasi di Ho Chi Minh City, dan sebagian di Vietnam tengah.
Ketiga, etnis lokal Vietnam yang berinteraksi dengan pedagang-pedagang Muslim. Mereka terkonsentrasi di desa Tan Bou, dan sebagian di propinsi Tan An. Sebagai mayoritas, Champa merupakan komunitas inti di dalam masyarakat Muslim. Mereka memainkan peran signifikan dalam mempertahankan eksistensi Islam di Indochina. Namun, selama lebih 600 tahun mereka juga menjadi korban penindasan, pembantaian, dan tindakan rasialis yang dilakukan berbagai rejim di Vietnam.