REPUBLIKA.CO.ID, CARDIFF--Selama 6 dekade, tokoh muslim Wales, Syeikh Said Hassan Ismail membimbing komunitas muslim menghadapi segala bentuk diskriminasi. Sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangannya, Muslim Wales mengelar pawai damai. Pawai tersebut bertujuan mempromosikan Islam dan muslim.
"Saat ini, media-media Wales memberitakan Cardiff karena keberadaan muslim. Tentu, saya ingin menempatkan muslim dalam perhatian yang tepat," ungkap Imam Zane Abdo, seperti dikutip dari onislam.net, Selasa (15/5).
Imam Zane mengatakan dalam pawai tersebut semua usia turut ambil bagian. Bahkan putrinya yang berusia 6 bulan ambil bagian. Tak mau kalah, sesepuh muslim juga hadir. "Semua ikut pawai, baik muslim dan non muslim," ucapnya.
Imam Zane mengatakan setiap tahun tantangan yang dihadapi Muslim Wales begitu berat. Satu dari tantangan itu adalah menghilangkan mitos bahwa Islam adalah agama kekerasan.
"Apa yang kami lakukan hari ini adalah sebuah langkah besar dalam menolak eksrimis," katanya.
Menurut Imam Zane sungguh hal yang membahagiakan ketika melihat orang bahagia dan tersenyum lalu bersama-sama mencegah perkembangan kelompok ekstrimis. "Pawai ini mencerminkan refleksi dari sifat sebenarnya dalam masyarakatkan. Saya berharap media akan memberitakan tentang komunitas kami secara adil dan berimbang," kata dia.
"Cardiff membutuhkannya," tambahnya.
Saleem Kidwai, kepala Dewan Muslim Wales, mengatakan sejak 2001 ada 20 ribu Muslim di Wales tidak menyantumkan agama mereka. Ini semata-mata ketakutan terhadap teror, pascaruntuhnya WTC dan pengejaran terorisme.
"Banyak Muslim merasa enggan mengisi kolom agama itu. Mereka khawatir informasi itu digunakan untuk apa," kata Kidwai.