Senin 30 Apr 2012 05:54 WIB

Kimia Kebahagiaan Al-Ghazali: Cinta kepada Allah (6)

Mencintai Allah (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Mencintai Allah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Yahya Ibnu Mu'adz meriwayatkan bahwa ia mengamati Bayazid Bistami dalam shalatnya sepanjang malam.

Ketika telah selesai, Bayazid berdiri dan berkata, "Oh Tuhan, beberapa hamba telah meminta dan mendapatkan kemampuan untuk membuat mukjizat, berjalan di atas permukaan air, terbang di udara, tapi bukan semua itu yang kuminta. Beberapa yang lain telah meminta dan mendapatkan harta benda, tapi bukan itu pula yang kuminta."

Kemudian Bayazid berpaling dan ketika melihat Yahya, ia bertanya, "Engkaulah yang di sana itu Yahya?"

Ia jawab, "Ya."

Ia bertanya lagi, "Sejak kapan?"

"Sudah sejak lama." Kemudian Yahya memintanya agar mengungkapkan beberapa pengalaman ruhaniahnya.

"Akan kuungkapkan", jawab Bayazid, "Apa-apa yang halal untuk diceritakan kepadamu." Yang Kuasa telah mempertunjukkan kerajaan-Nya kepadaku, dari yang paling mulia hingga yang terendah. Ia mengangkatku ke atas 'Arsy dan Kursi-Nya dan ketujuh langit. Kemudian Ia berkata, 'Mintalah kepada-Ku apa saja yang kau ingini.' Aku jawab, 'Ya Allah! Tak kuingini sesuatu pun selain Engkau.' 'Sesungguhnya,' kata-Nya, 'engkau adalah hambaKu."

Pada kali lain Bayazid berkata, "Jika Allah akan memberikan padamu keakraban dengan diri-Nya atau Ibrahim, kekuatan dalam doa Musa dan kerohanian Isa, maka jagalah agar wajahmu terus mengarah kepada-Nya saja, karena Ia memiliki khazanah-khazanah yang bahkan melampaui semuanya ini."

Suatu hari seorang sahabatnya berkata kepada Bayazid, "Selama 30 tahun aku telah berpuasa di siang hari dan shalat di malam hari, tapi sama sekali tidak kudapati kebahagiaan rohaniah yang kamu sebut-sebut itu."

Bayazid menjawab, "Kalaupun engkau berpuasa dan shalat selama 300 tahun, engkau tetap tak akan mendapatinya."

"Kenapa?" tanya sang sahabat.

"Karena," kata Bayazid, "Perasaan mementingkan-diri-sendirimu telah menjadi tirai antara engkau dan Allah."

"Jika demikian, katakan padaku cara penyembuhannya."

"Cara itu takkan mungkin bisa kaulaksanakan." Meskipun demikian, ketika sahabatnya itu memaksanya untuk mengungkapkannya, Bayazid berkata, "Pergilah ke tukang cukur terdekat dan mintalah ia untuk mencukur jenggotmu. Bukalah semua pakaianmu kecuali korset yang melingkari pinggangmu. Ambillah sebuah kantong yang penuh dengan kenari, gantungkan di lehermu, pergilah ke pasar dan berteriaklah, 'Setiap orang yang memukul tengkukku akan mendapatkan buah kenari'. Kemudian dalam keadaan seperti itu pergilah ke tempat para qadhi dan faqih."

"Astaga!" kata temannya, "Aku benar-benar tak bisa melakukannya. Berilah cara penyembuhan yang lain."

"Itu tadi adalah pendahuluan yang harus dipenuhi untuk penyembuhannya," jawab Bayazid. "Tapi, sebagaimana telah aku katakan padamu, engkau tak bisa disembuhkan."

Alasan Bayazid untuk menunjukkan cara penyembuhan seperti itu adalah kenyataan bahwa sahabatnya itu adalah seorang pengejar kedudukan dan kehormatan yang ambisius. Ambisi dan kesombongan adalah penyakit-penyakit yang hanya bisa disembuhkan dengan cara-cara seperti itu.

Allah berfirman kepada Isa, "Wahai Isa, jika Ku-lihat di hati para hamba-Ku kecintaan yang murni terhadap diri-Ku yang tidak terkotori dengan nafsu-nafsu mementingkan diri-sendiri berkenaan dengan dunia ini atau dunia yang akan datang, maka Aku akan menjadi penjaga cinta itu."

Juga ketika orang-orang meminta Isa AS menunjukkan amal yang paling mulia, ia menjawab, "Mencintai Allah dan memasrahkan diri kepada kehendak-Nya."

Wali Rabi'ah pernah ditanya cintakah ia kepada Nabi? "Kecintaan kepada Sang Pencipta," katanya, "Telah mencegahku dari mencintai mahluk."

Ibrahim bin Adam dalam doanya berkata, "Ya Allah, di mataku surga itu sendiri masih lebih remeh daripada sebuah agas jika dibandingkan dengan kecintaan kepada-Mu dan kebahagiaan mengingat Engkau yang telah Kau-anugerahkan kepadaku."

sumber : Kimyatusy Sya'adah (The Alchemy of Happiness) Al-Ghazali, terjemahan Haidar Bagir
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement