Senin 09 Apr 2012 15:50 WIB

PBNU akan Gelar MTQ Internasional Pertama

Rep: Gita Amanda/ Red: Heri Ruslan
Ribuan warga Nahdatul Ulama (NU) memadati Stadion Gelora Bung Karno saat peringatan Hari Lahir PBNU ke-85, Jakarta, Minggu (17/7).
Foto: Antara
Ribuan warga Nahdatul Ulama (NU) memadati Stadion Gelora Bung Karno saat peringatan Hari Lahir PBNU ke-85, Jakarta, Minggu (17/7).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Musabaqah Tilawatil Quran Internasional pertama akan di gelar di Pontianak, Indonesia, pada 8 Juli mendatang. MTQ Internasional diharapkan dapat menyaring qari-qari terbaik dari berbagai belahan dunia.

MTQ Internasionalitu dihelat oleh Jami'yyatul Qurra' Wal Hufazh salah satu badan otonom di bawah Nahdatul Ulama. Rencananya perhelatan akbar tersebut akan melibatkan banyak peserta dari berbagai negara di ASEAN.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama, KH Said Aqil Siradj, berharap MTQ Internasional itu dapat menciptakan komunitas islami yang kreatif di kalangan remaja dan umum. Selain itu, acara tersebut juga diharapkan dapat membuka cakrawala baru tentang konsep kegiatan religi.

"Diharapkan seluruh umat Islam dapat mengaperesiasi, mencintai dan menghayati Alquran," kata Said dalam jumpa wartawan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (9/4).

Kiai Said Aqil, menambahkan, nantinya MTQ Internasional itu tak hanya menyelenggarakan Tilawah Quran, namun lebih jauh yakni Qira'at Quran. Sebab menurutnya, ada perbedaan antara keduanya. Tilawah hanya melantunkan Alquran dengan nada-nada Indah, sementara Qira'at adalah membaca Alquran dengan indah dan paham akan isi bacaannya.

Ketua Badan Otonom Jami'yyatul Qurra' Wal Huffazh Abdul Muhaimin Zein, menambahkan, MTQ Internasional akan diikuti oleh 11 Negara ASEAN termasuk Indonesia. Awalnya Mesir, Saudi Arabia dan Iran juga berencana akan mengikuti MTQ Internasional tersebut. Namun panitia akhirnya memutuskan ketiga negara tersebut diminta untuk menjadi dewan hakim dalam perhelatan tersebut.

"Mesir, Saudi Arabia, dan Iran kita minta untuk mengirimkan dua perwakilannya untuk menjadi dewan hakim dalam MTQ Internasional," ujar Muhaimin

Dalam MTQ Internasional, menurut Muhaimin, akan melombakan dua cabang yakni Tilawah Quran dengan memilih satu dari tiga riwayat, dan Tahfidz 30 Juz. Sebelum menghadapi MTQ Internasional terlebih dahulu Jami'yyatul Qurra' Wal Huffazh juga akan menyelenggarakan MTQ Nasional, untuk menyaring duta Indonesia untuk MTQ Internasional tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement