REPUBLIKA.CO.ID, SARAJEVO - Warga Muslim Bosnia memperingati kekejaman perang saudara 20 tahun silam. Sebanyak 11.541 kursi kosong dipersiapkan untuk menandakan betapa brutal tentara Serbia membantai lebih dari 100 ribu muslim Bosnia dalam perang saat itu.
Menteri Luar Negeri Bosnia-Herzegovina, Zlatko Lagumdzija mengatakan peringatan ini untuk mengingat kepahitan yang dirasakan ratusan ribu muslim Bosnia. "Kami ingin mengenang semua yang hilang selama konflik, tidak hanya di sisi kami, namun juga Serbia, Kroasia, Bosnia dan lain-lain," ungkap Lagumdzija Jumat (6/4).
Perang saudara dan pembantaian muslim Bosnia terjadi tepat 20 tahun lalu, yaitu pada April 1992. Konflik ini terus membekas dan menjadi memori hitam bagi warga muslim Bosnia. Terutama ketika melihat keluarga dan saudara mereka dibantai oleh tentara Serbia, setelah pecahnya negara Yugoslavia.
Selain lebih dari 100 ribu warga muslim yang tewas dibantai. Sejarah juga mencatat lebih dari setengah populasi warga muslim Bosnia harus mengungsi dan meninggalkan kampung halaman mereka. Kini sisa puing perang saudara itu masih terlihat dan menjadi sejarah kelam bagi negara Bosnia-Herzegovina.