REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Cina memasukkan enam orang suku Muslim Uighur ke daftar teroris nasionalnya. Cina menuduh keenam waga Muslim Uighur tersebut berada di balik kegiatan teroris yang mengancam keamanan di Provinsi Xinjiang, wilayah barat Cina.
Nama-nama keenam warga Muslim Uighur itu telah dirilis pemerintah Cina, Kamis (5/5) lalu. Dan dikeluarkan secara resmi oleh Departemen Keamanan Publik Cina.
Pemerintah Cina menuduh enam warga Uighur ini terlibat Gerakan Islam Turkestan Timur. Mereka pun diklaim pemerintah Cina telah merekrut anggota dan melakukan pelatihan untuk melakukan kekerasan di Cina.
Warga Muslim Uighur memang selalu menjadi kambing hitam pemerintah Cina atas aksi kekerasan di kota Urumqi, Provinsi Xinjiang. Di Xinjiang selama 2009 telah terjadi ketegangan antara suku Muslim Uighur dan suku Han yang mendominasi daratan Cina.
Para kritikus mengatakan kebijakan etnis mayoritas Han telah menciptakan kemarahan dan kebencian di antara orang-orang Uighur di kawasan itu. Cina pun telah dituduh mengeksploitasi ketakutan terorisme untuk membenarkan penindasan terhadap warga Muslim Uighur terhadap perbedaan budaya diantara keduanya.