Rabu 14 Mar 2012 15:18 WIB

Mujahidah: Ummu Umarah, Kisah Keberanian Prajurit Muslimah (1)

Rep: Heri Ruslan/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: Photography.blogger.net
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Bukit Uhud, 7 Syawal 3 H 22 Maret 625 M. Sekitar 700 pasukan tentara Muslim yang dipimpin Rasulullah SAW bertempur melawan 3.000 tentara kafir di bawah komando Abu Sufyan.

Kemenangan yang hampir diraih umat Islam, berubah menjadi kekalahan, setelah pasukan Muslim mengabaikan perintah Rasulullah SAW.

Pasukan kafir pun memukul balik serangan tentara Muslim. Mereka berniat untuk membunuh Rasulullah SAW. Melihat pasukan Muslim yang terjepit, seorang prajurit Muslimah bernama Ummu Umarah atau Nasibah binti Ka'ab Al-Anshariyah justru tampil mengangkat pedang.

Dengan penuh keberanian, Ummu Umarah menghadang laju tentara kafir yang berniat membunuh Nabi Muhammad SAW.

''Siang itu, sambil membawa sekendi air, saya keluar menuju Uhud untuk menyaksikan pertempuran kaum Muslimin. Awalnya, tentara Muslim memenangkan pertempuran. Namun, ketika pasukan Islam mulai kalah, saya langsung terjun ke medan laga. Saya halau segala serangan yang datang ke arah Rasulullah dengan pedang saya,'' kisah Ummu Umarah seperti dituturkan Ibnu Sa'ad dalam Thabaqat.

Ummu Umarah adalah sosok Muslimah yang ikut berjihad dan pemberani, dan tidak takut mati di jalan Allah. Keberanian wanita dari Bani Mazim An-Najar itu membuat Rasulullah SAW bangga. ''Siapakah yang sanggup melakukan seperti yang engkau lakukan, wahai Ummu Umarah?” ujar Rasulullah memuji.

Ia salah satu dari wanita Madinah yang bersegera masuk Islam. Mujahidah yang satu ini juga tercatat sebagai satu dari dua Muslimah yang pergi bersama generasi Anshar ke Makkah untuk berbaiat kepada Rasulullah. Keluarga Ummu Umarah dikenal sangat pemberani.

Ketika Rasulullah SAW memimpin pasukannya menuju bukit Uhud, ia bersama suaminya, Ghaziyah bin Amr serta dua buah hatinya; Abdullah dan Hubaib turut bergabung. Awalnya, Ummu Umarah bertugas sebagai perawat tentara yang terluka serta menyediakan minuman.

Ummu Umarah tak gentar saat menghadapi Ibnu Qumai'ah yang penuh amarah hendak membunuh Rasulullah. Serangan demi serangan, ia halau dengan pedangnya. Hingga, ia mengalami luka pada bagian pundaknya. Ummu Umarah mengisahkan peristiwa heroik yang dialaminya pada Perang Uhud dengan penuh semangat.

"Aku melihat banyak di antara kaum Muslimin yang lari kocar-kacir dan menginggalkan Rasulullah. Hingga tinggal tersissa beberapa orang yang melindungi beliau termasuk aku dan kedua anakku. Sedangkan suamiku berada di depan beliau untuk melindunginya. Dan Rasulullah melihat aku tidak bersenjata,'' tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement