REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, memulai pembangunan masjid Muhamad Cheng Ho yaitu masjid komunitas Muslim China setempat. Peletakan batu pertama pembangunan masjid tersebut dilakukan Wali Kota Banjarmasin, H Muhidin, di Banjarmasin, Senin (27/2), dihadiri tokoh Persatuan Iman Tauhid Islam (PITI) Kalsel, H Winardi Setiono, dai dari Jakarta Anton Medan.
Wakil Ketua panitia pembangunan masjid Cheng Ho, Bambang Budiyanto dalam sambutannya mengatakan pembangunan masjid tersebut berada di kawasan wisata siring Piere Tendean. Masjid khas tersebut diharapkan menjadi ciri dari kawasan setempat, diharapkan pula menjadi wisata religius di Kota Banjarmasin.
Sesuai desain awal, masjid berbentuk kapal, layaknya kapal Laksamana Cheng Ho seorang panglimaperang berangsa Cina yang beraga Islam. Masjid tersebut berkonstruksi beton permanen, gabungan arsitektur budaya Cina dan budaya Suku Banjar, berlantai dua, dengan ukuran 316 meter persegi.
"Ini merupakan ide orisinil wali Kota Banjarmasin Haji Muhidin," kata Bambang Budiyanto yang juga Asisten II Sekdako Banjarmasin tersebut.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Banjarmasin menyebutkan pembangunan masjid memerlukan bantuan dari pihak donatur, dan sekarang disebutkannya sudah tersedia Rp2 miliar, Rp 1 miliar dari pengusaha lokal, dan Rp1 miliar dari uang pribadi wali kota.
Bentuk masjid gabungan antara ornamen bernuansa China dengan Budaya Banjar, tetapi bentuk dasarnya seperti perahu tambangan, sebuah perahu khas Banjar.
Karena berada di tengah lokasi kepariwisataan sungai maka bentuk masjid menyesuaikan yaitu bentuk perahu, sehingga unik dan menarik dan diharapkan bangunan masjid akan menjadi ikon kawasan setempat," kata Haji Muhidin.
Masjid tersebut akan menjadi bagian kepariwisataan sungai dan di wilayah tersebut juga akan dibangun dermaga angkutan kepariwisataan air, menara pantau, monumen Bekantan (kera hidung panjang/Nasalis larvatus), dan fasilitas pariwisata lainnya.