Sabtu 25 Feb 2012 17:18 WIB

Kaligrafer Afghanistan Berhasil Selesaikan Alquran Terbesar di Dunia

Rep: Devi Anggraini Oktavika/ Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKART--Seorang kaligrafer Afghanistan berhasil menyelesaikan pembuatan Alquran raksasa. Alquran tersebut berukuran 2,28 meter (90 inch) x 1,55 meter (61 inch).

Kitab raksasa yang pengerjaannya memakan waktu lima tahun itu telah disertifikasi oleh Kementerian Haji dan Agama Afghanistan sebagai yang terbesar di dunia. Karya tersebut kini disimpan di pusat kebudayaan Kabul.

Alquran Afghanistan itu memiliki berat 500 kilogram. Sebanyak 218 halamannya yang terbuat dari kain dan kertas dijilid dengan sampul luar dari kulit 21 ekor kambing. Alquran terbesar sebelumnya berukuran 2 x 1 meter dan diluncurkan tahun lalu di Tatarstan, Rusia.

Mohammad Sabir Khedri, sang kaligrafer di balik proyek tersebut, menyelesaikan Alquran tersebut dengan bantuan sembilan orang muridnya. Mereka mengerjakan sebuah desain yang memadukan tulisan yang berwarna emas dengan jutaan titik kecil berwarna-warni, membentuk dekorasi simbolik di sekeliling halaman-halaman raksasa itu.

"Aku ingin menggunakan sebanyak mungkin warna untuk membuat kitab suci ini indah," kata Khedri di sebuah ruangan yang dibuat khusus untuk menyimpan Alquran raksasa karyanya.

Khedri tidak hanya berhasil menyelesaikan pembuatan Alquran raksasanya, namun juga berhasil merahasiakan proyeknya yang sebenarnya telah selesai pada 2009 lalu. Ia baru membuka rahasia tersebut setelah proses penjilidan dan penyiapan ruang penyimpanan telah siap pada awal 2012.

Alquran tersebut disimpan di sebuah pusat kebudayaan yang semula dibangun pada 1980-an. Bangunan tersebut pernah menjadi tempat penyimpanan 50.000 buku, sebuah pusat kesehatan, dan tempat pelatihan kerajinan Afghanistan seperti penenunan karpet.

Gedung tersebut hancur sepanjang perang sipil di awal 1990-an, mengikuti penarikan pasukan Soviet pada 1989 serta pemerintahan Taliban mulai 1996. Gedung tersebut dibangun kembali oleh pendirinya, Sayed Mansoor Naderi, setelah penggulingan pemerintahan garis keras pada 2001.

"Pusat kebudayaan ini bangga bisa memberikan kesempatan pada seniman Afghanistan untuk menunjukkan talenta mereka pada dunia. Kami memiliki orang-orang Afghan yang akan menunjukkan aspek positif Islam, kata Farkhunda Zahra Naderi, putra Mansoor Naderi yang turut mengelola pusat kebudayaan itu.

Sementara itu, Khedri mengatakan ia siap menyerahkan sorotan dunia pada Alquran raksasa selanjutnya, yang berukuran lebih besar dari Al. "Saya akan sangat senang jika ada seseorang membuat Alquran yang lebih besar, itu adalah persembahan bagi Islam," katanya.

Alquran raksasa Afghanistan karya Khedri sekaligus menunjukkan pada dunia bahwa perang merusak kekayaan warisan budaya Afghanistan, namun tidak menghancurkannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement