Selasa 21 Feb 2012 18:05 WIB

Makanan Halal Diminati, Partai Sayap Kanan Prancis Uring-uringan

Rep: agung sasongko/ Red: Taufik Rachman
Logo Halal
Logo Halal

REPUBLIKA.CO.ID,PARIS--Sebuah tayangan dokumenter tentang rumah pemotongan hewan di Paris, Perancis segera memicu kembali perdebatan. Partai sayap kanan Prancis merupakan pihak yang paling getol mengumpat.

Kandidat Presiden Prancis dari Partai Sayap Kanan, Marine Le Pen secara terang-terangang mengutuk rumah pemotongan hewan yang tunduk para aturan minoritas. "Kami punya alasan untuk jijik," kata dia seperti dikutip dari reuters.com, Selasa (21/2).

Le Pen tidak sendirian. Kelompok Hak Asasi Hewan dan Asosiasi Industri Makanan Prancis juga menuduh rumah pemotongan hewan yang mempraktekan penyelembihan secara Islam dan Yahudi tidak manusiawi.

"Polemik ini mengharuskan kita untuk menyerukan transparasi lebih," ungkap Direktur Bantuan Untuk Hewan di Rumah Pemotongan (OABA), Frederic Freund.

Jean-Francois Hallepee, yang mewakili petani sapi setempat  mengatakan baru saja melakukan survei di wilayah Paris. Dalam survei itu ditemukan fakta bahwa seluruh rumah pemotongan hewan menerapkan cara penyelembihan hewan secara Islam.

Pakar Islam, Gilles Kepel mengatakan besarnya minat terhadap produk halal merupakan fenomena signifikan dalam transformasi sekaligus penegasan identitas Islam di Prancis.

Meski ditolak kanan-kiri, industri makanan halal tengah berkembang pesat di Prancis dan negara Eropa lain. Tidak hanya dikonsumsi sebatas kalangan Muslim, sekolah, rumah sakit dan kantin perusahaan juga berminat dengan makanan halal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement