REPUBLIKA.CO.ID,Berada di balik jeruji besi, para pejuang Islam ternyata tak berhenti untuk berjihad. Mereka pun cara sendiri untuk melancarkan aksinya itu: lewat internet.
Seperti diberitakan oleh Dailymail, para pejuang Islam itu --mereka menyebutnya dengan istilah teroris Islam paling berbahaya-- melakukan aksi radikalisasi dengan membuat situs MuslimPrisoners.com. Dailymail menyebutkan, inilah situs yang menjadi tempat para teroris Islam itu untuk menyebarkan pesan penuh kebencian.
Dailymail mengungkapkan, sejumlah tokoh berada di balik laman ini seperti Abu Hamza dan Rajib Karim. Mereka ini dituding terlihat dalam sejumlah konspirasi teroris pada beberapa dekade lalu.
Terungkapnya situs ini, tak ayal membuat marah sejumlah anggota parlemen. Seorang anggota parlemen meminta otoritas penjara agar memperketat sistem pengamanan. Steve McCabe, anggota parlemen Partai Buruh di komisi dalam negeri mengatakan, sejumlah materi dalam situs itu 'terasa sangat bernada hasutan'. ''Jika otoritas penjara mengklaim telah mengawasi dan menyensor materi situs, maka mereka tidak melakukan ini secara efektif. Inilah saatnya mereka memperketat pengamanan,'' ujar McCabe.
Mereka pun makin kesal karena dalam situs itu ada permintaan untuk meneruskan surat mereka ke sejumlah tahanan lain dan mereka akan menampilkan jawaban yang masuk. Transkrip dari puluhan surat itu ditampilkan dalam situs tersebut. Inilah yang menjadi pertukaran informasi utama dan kerja sama jaringan di antara para simpatisan.
Bila menilik situs ini sekarang, MuslimPrisoners.com boleh jadi sudah mendapatkan sensor ketat karena saat ini hanya terisi satu halaman saja yang bisa diakses.