Kamis 09 Feb 2012 12:13 WIB

Peringati Maulid Nabi, Seribuan Pelajar Gelar Doa Bersama

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT - Seribuan pelajar tingkat SMK memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan menggelar doa bersama dan mendengarkan ceramah dari ustadz Jefri Al Buchori di lapangan terbuka SMK Negeri 1 Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (9/2).

Kepala SMK Negeri 1 Garut sebagai penyelenggara acara, Dadang Djohar, berharap kegiatan kerohanian tersebut siswanya dapat lebih memahami tentang ajaran Islam sesuai dengan tema 'Remaja Modern Dalam Perspektif Islam'.

Ia berharap anak didiknya dapat mengikuti perilaku seperti yang dicontohkan rasul dalam menjalani hidup berdasarkan ajaran agama Islam. "Tablig akbar ini dalam rangka maulid Nabi Muhammad SAW, menghadirkan ustadz Jefri dengan harapan para siswa mendapatkan pelajaran olah rohani," katanya.

Selain dihadiri para siswa dan guru SMK, dalam kegiatan memperingati Maulid Nabi Muhammad tersebut juga dihadiri Bupati Garut, Aceng HM Fikri dan tokoh masyarakat.

Bahkan dihadiri Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol Arm Edy Yusnandar dan Kapolres Garut AKBP Enjang Hasan Kurnia beserta perwakilan anggotanya untuk mengikuti tablig akbar bersama dengan para siswa.

Bupati Garut Aceng HM Fikri, dalam sambutannya berharap kegiatan tablig akbar dengan melibatkan anak-anak kalangan remaja bisa memiliki kepribadian yang baik seperti dicontohkan rasul.

Menurut dia, kegiatan kerohanian merupakan salah satu cara mendidik anak-anak agar tidak terjerumus dalam kehidupan yang tidak bermanfaat atau merusak masa depan anak.

"Jujur saja, saya sebagai kepala daerah tidak mungkin mendidik warga Garut satu-satu, makanya dengan cara inilah bisa memberikan pendidikan rohani kepada anak-anak," katanya.

Sementara itu Ustadz Jefri Al Buchori atau dikenal dengan Uje dalam ceramahnya membahas masalah akhlak manusia untuk tetap berperilaku baik seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya, kepada para siswa Uje juga membahas masalah akal dan nafsu sebagai modal dasar untuk menghadapi hidup. Ia menjelaskan, apabila manusia tidak memiliki akal berarti gila, serta manusia tidak punya nafsu akan kesulitan menjalani hidup, karena untuk makan saja harus pakai nafsu.

"Ternyata akal dan nafsu itu dibutuhkan manusia. Makanya sebisa mungkin saat usia remaja ini harus mempelajari akal dan nafsu," kata Uje.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement