Senin 06 Feb 2012 12:51 WIB

Lecehkan Komunitas Muslim, yang Rugi Denmark Sendiri

Rep: Agung Sasongko/ Red: Chairul Akhmad
Seorang warga Denmark mengangkat poster bertuliskan permintaan maaf terhadap komunitas Muslim atas pemuatan karikatur Nabi Muhammad SAW di sebuah koran Denmark, beberapa waktu lalu.
Foto: AP
Seorang warga Denmark mengangkat poster bertuliskan permintaan maaf terhadap komunitas Muslim atas pemuatan karikatur Nabi Muhammad SAW di sebuah koran Denmark, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN – Penyair legendaris Denmark, Hans Christian Andersen tentu bakal menangis melihat kota kelahirannya, Odesen, tidak lagi menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-anak.

Suasana damai penuh cinta yang selama ini dibangun ternoda dengan bentrokan antara warga Denmark dengan imigran yang berasal dari negara-negara Muslim. "Belakangan terjadi banyak aksi kejahatan berbau rasial," kata Perwira Polisi yang enggan disebutkan namanya seperti dikutip pravda.ru, Senin (6/2).

Menurutnya, petinggi kepolisian belum bersedia mengomentari konflik berlatar belakang etnis dan agama yang terjadi. "Saya tidak tahu mengapa penjahat memeriksa nama pada kotak surat terlebih dahulu sebelum mereka merampok rumah," kata dia.

Ia menyebutkan petinggi kepolisian baru melihat alasan di balik konflik tersebut dilatar belakangi dengan tumbuh pesatnya populasi Muslim di Odesen. Namun, petinggi kepolisian tidak bisa mengatakan umat Islam adalah satu-satunya pihak yang harus disalahkan. Sebab, pemerintah Denmark selama ini terkesan diam dengan persoalan ini.

Sebagai contoh saja, kata dia, pemerintah Denmark begitu lamban bereaksi terhadap pemberitaan media Denmark yang secara terus menerus menayangkan pemberitaan yang memojokkan Islam tanpa mendengar secara langsung dari umat Islam sendiri. "Kasus karikatur Nabi Muhammad menjadi buktinya. Sudah jelas, menampilkan sosok wajah Nabi merupakan dilarang dalam Islam, akibatnya ada reaksi hebat. Yang lebih buruk lagi, satu demi satu negara Islam mulai membatasi hubungan ekonomi dan politik dengan Denmark," papar dia.

Sikap acuh pemerintah Denmark pada gilirannya akan mengancam terjadinya konfrontasi yang terbuka. Pemerintah Denmark apabila tetap mengacuhkan kondisi itu, maka resiko itu akan tiba dengan sendirinya. Denmark pun akan dirugikan dengan hal itu.

Sebagai informasi, sekitar 2-5 persen penduduk Denmark beragama Islam. Kebanyakan dari mereka merupakan imigran dari negara-negara Arab yang bekerja, dan akhirnya menetap. Serupa di negara Eropa lainnya, jumlahnya terus bertambah setiap tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement