Kamis 19 Jan 2012 13:47 WIB

Said Aqil: Hentikan Kekerasan pada Minoritas

Said Aqil Siradj
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau agar kekerasan terhadap kelompok minoritas segera dihentikan. Apalagi, kekerasan tersebut mengatasnamakan agama.

"Kekerasan harus dihentikan. Tidak ada kekerasan dalam agama dan tidak ada agama dalam kekerasan," kata Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj, saat menyampaikan tausyiah dalam acara istighotsah dan tabligh akbar di pendopo Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Kamis.

Perbedaan aliran dan keyakinan tidak boleh dijadikan alasan pembenaran bagi tindakan kekerasan terhadap pihak lain sesama warga negara. Tidak boleh main keras hanya karena beda aqidah.

Alumni Universitas Ummul Qura, Mekkah, itu juga menegaskan jangan ada lagi peristiwa pengusiran kelompok minoritas oleh kelompok mayoritas hanya karena perbedaan keyakinan. "Di dalam Islam, hak atas properti dihormati. Tidak boleh orang diusir dari tempat tinggalnya,'' katanya. ''Apalagi, selama ini mereka memenuhi kewajibannya seperti warga negara yang lain.''

PBNU juga meminta pemerintah pusat dan daerah lebih bersungguh-sungguh menjamin kebebasan berkeyakinan warga negara. Kepada anak-anak muda NU khususnya anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Said Aqil melarang keras mereka turut ambil bagian dalam aksi kekerasan. "Anak-anak Ansor jangan sekali-sekali bertindak sendiri. Membantu pengamanan boleh, tapi sifatnya membantu aparat keamanan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement