Jumat 13 Jan 2012 19:44 WIB

Napi Muslim di Penjara Inggris Meningkat Pesat

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani

REPUBLIKA.CO.ID,   LONDON -- Jumlah muslim muda yang mendekam di penjara Inggris meningkat pesat selama satu dekade terakhir. Inilah yang memprihatinkan bagi Dewan Muslim Inggris. Karena itu, mereka mengharapkan para imam masjid untuk merangkul para napi muslim di sana. Dengan begitu, diharapkan agar pemuda muslim yang terjerat hukum berkurang. "Kami merasa gagal membina anak muda," kata Ketua Komite Urusan Masyarakat, Dewan Muslim Inggris, Ibrahim Mogra, seperti dikutip dari ekklesia.co.uk, Jum'at (13/1).

 

Mogra mengatakan, kondisi itu tidak terlepas dari gagalnya fungsi masjid sebagai tempat pembinaan umat. "Saya yakin peranan imam menjadi penting untuk memperbaiki situasi ini," harapnya.

 

Penasihat layanan Penjara Her Majesty, Ahysham Ali, mengatakan populasi pemuda muslim yang mendekam di penjara mencapai 10.600 orang. Angka itu meningkat 10 kali lipat dari tahun 1991 yang mencapai 1.957 orang. "Ini merupakan tragedi. Banyak imam dari Timur Tengah didatangkan. Sayang, sebagian besar dari mereka tidak bisa berbahasa Inggris," katanya.

 

Ali melihat, banyak muslim muda butuh banyak bimbingan dengan lingkungan yang tidak kondusif. Tanpa bimbingan, muslim muda berisiko terjebak dalam situasi yang menguntungkan. "Selama ini, imam hanya khawatir tentang ibadah, tapi tidak membuat masjid menarik minat bagi anak muda untuk meramaikan," ujarnya.

 

Karena itu, ia mengharapkan para imam lebih merangkul pemuda muslim. Caranya, dimulai dengan melibatkan mereka dalam proyek di masjid, madrasah, dan Islamic Center. Dengan begitu, diharapkannya agar mereka terhindar dari kejahatan dan konsumsi obat-obatan terlarang," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement