Sabtu 07 Jan 2012 07:06 WIB

Melacak Jejak Daquqa: Kota Dinasti Annazid (Bag 1)

REPUBLIKA.CO.ID, Irak memiliki sederet kota bersejarah. Selain Baghdad, Kufah, dan Basrah yang sudah masyhur, di negara itu juga terdapat sebuah kota yang juga amat penting dalam sejarah peradaban islam. Kota itu bernama Daquqa. Nama wilayah itu tercantum dalam hadis yang diriwayatkan Abu Daud dan Nasa’i.

‘’Daquqa juga tercantum dalam kitab al-Futuh,’’ ujar Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Hadith Al-Nabawi.  Kota itu terletak  di antara Irbil dan Baghdad. Menurut Syauqi, di kota itu sempat terjadi peperangan yang melibatkan kelompok Khawarij.

Kota Daquda juga biasa disebut Daquq, Dakuk, Daqooq, Tavuk, atau Tawuq. Kini, kota itu menjadi bagian dari provinsi Kirkuk  – sebuah wilayah yang terletak di sebelah utara Irak. Luas Kirkuk lebih dari 9,6 kilometer persegi. Pada 2009, total populasinya mencapai 902 ribu orang.

Provinsi Kirkuk terbagi menjadi empat distrik, yaitu Kirkuk sebagai ibu kotanya, Daquqa, dan al-Hawiga. Penduduknya multietnis, ada bangsa Turki, Arab, Kurdi, dan lain-lain. Mayoritas masyarakatnya menganut agama Islam bermazhab Sunni.  Sebagian lainnya menganut Islam bermazhab Syiah, Kristen, dan agama lain.

Daquqa adalah sebuah kota kecil yang terletak di sebelah selatan kota Kirkuk. Kota bersejarah itu merupakan perkampungan tertua orang-orang Turki di Irak. Lebih dari 70 persen masyarakat di wilayah itu bermazhab Sunni, sedangkan 24 persen populasinya bermazhab Syiah.

Kota itu sempat dikuasai oleh Dinasti Annazid (990-1117 M) di era kepemimpinan Abdul Fatah Mohammad bin Annaz. Dinasti itu mengambil alih kota Daquqa dari kekuasaan Bani Uqayl pada 997 M. Selain menguasai Daquq,  dinasti yang didirikan  Bani Annaz ini juga menguasai daerah di perbatasan Iran dan Irak termasuk Kermansya, Ilam, Hulwan, Dinawar, yang semuanya terletak di bagian barat Iran.

Dinasti yang berasal bangsa Kurdi itu juga menguasai bagian tenggara Irak yang meliputi Sharazour, Daquqa, Daskara, Bandanijin, dan Namaniya. Berdasarkan sejarah bangsa Kurdi, dinasti ini disebut Ayyar, bukan Annaz. Dinasti itu juga dikenal pula dengan nama Ayyarid.

Di akhir abad ke-14 M,  Daquqa menjadi kekuatan administratif dan ekonomi provinsi Kirkuk. Kota ini terkenal sebagai sentra atau produsen teh. Selain itu, Daduqa juga masyhur karena bangunan masjidnya. Sungai yang mengalir di kota itu bermuara ke Sungai Tigris.

Dinasti Annazid yang menguasai Daquqa merupakan sebuah kekairsaran yang terletak di perbatasan antara Irak dan Iran. Kerajaan itu merupakan perwujudan periode ‘antara Arab dan Turki‘. Kehidupan masyarakat dinasti ini tergolong semi-normadik.

Mereka hidup di dalam tenda-tenda, namun mendirikan benteng sebagai pelindung. Karakteristik bangsa Annaz adalah fleksibilitas. Bisa jadi hari ini berkembang dan kemudia menyusut. Eksistensi beberapa rival keluarga Annaz berkontribusi lebih atas ketidakjelasan teritori mereka. (bersambung)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement