Kamis 29 Dec 2011 08:27 WIB

Ulama-Umara di Sumsel Diminta Jaga Silaturahim

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Ulama dan Umara di Provinsi Sumatera Selatan perlu menjaga silaturahim untuk berdialog dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul, sehingga daerah ini menjadi tetap kondusif. Kesimpulan itu mengemuka dalam pertemuan Forum Ukhuwah Ulama dan Umara Sumsel, di Palembang, Rabu (28/12) malam.

Kalangan ulama bersama pimpinan (umara) daerah di Sumsel perlu saling mengingatkan, agar jangan sampai terlena karena merasa telah berhasil menciptakan suasana wilayah Sumsel yang saat ini masih cukup kondusif.

Tetapi tetap harus terus melakukan dialog dan silaturahim, untuk mengantisipasi berbagai potensi konflik yang kemungkinan muncul.

Asisten Bidang Pemerintahan Pemprov Sumsel, H Mukti Sulaiman mengatakan, diharapkan melalui pertemuan yang rutin dilaksanakan merupakan upaya bersama untuk menjaga kehidupan semakin damai.

Memang, lanjut dia, ulama dan umara harus selalu menyatu baik visi maupun misi, agar kedamaian yang diharapkan seluruh lapisan masyarakat terus tercipta.

Mukti yang juga Wakil Ketua Forum Ikhuwah Ulama dan Umara Sumsel itu mengharapkan agar pertemuan itu memperoleh hasil pemikiran dan semangat pembangunan, sekaligus para ulama dan umara di daerahnya dapat terus bersatu untuk menjaga kondisi yang telah terjalin selama ini.

Memang, kata dia, para pemimpin/pejabat atau umara memiliki keterbatasan dalam melaksanakan pertemuan, tetapi saran dan usulan dari para ulama selalu diharapkan. "Bila semua itu terjalin dengan baik, perdamaian di Sumsel akan selalu terjaga," ujar dia.

Sekretaris Forum Ukhuwah Ulama dan Umara Sumsel, H Solihin Hasibuan menegaskan, antara ulama dan umara harus selalu menyatu supaya pemikiran dalam pelaksanaan pembangunan akan semakin baik.

Sekarang ini, menurut dia, sudah secara fisik menyatu, namun terkadang hati dapat menjadi terpecah karena perbedaan yang tidak terlalu prinsipil. "Hal tersebut tidak boleh terjadi di Sumsel," kata Solihin yang juga dai di Sumsel itu pula.

Dia mengajak bersama-sama menyatu secara fisik maupun secara hati, sehingga perpecahan tidak terjadi di wilayah Sumsel khususnya dan Indonesia umumnya.

Begitu juga program pemerintah harus didukung para ulama, karena itu merupakan bagian dari pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement