Jumat 23 Dec 2011 14:53 WIB

Guru Madrasah Dilatih Metode Mustaqilli

Rep: damanhuri zuhri/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebanyak 40 guru Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah termasuk dari kalangan pesantren di wilayah Provinsi Lampung, mendapatkan bimbingan pelatihan Metode Mustaqilli, sebuah metode pengajaran Bahasa Arab yang ditemukan dan ditulis Agus Shahib, alumni Universitas Al Azhar Kairo Mesir.

Kegiatan berlangsung selama tiga hari, 21-23 Desember 2011. Pelaksananya adalah Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kanwil Kemenag) Propinsi Lampung.

"Saya pikir, pelatihan ini harus dilakukan karena Bahasa Arab selain untuk berkomunikasi, juga untuk mendalami pemahaman agama. Bagaimana kita bisa menciptakan anak bangsa Indonesia menjadi masyarakat yang beriman dan bertakwa, kalau tidak memahami dan mengerti Bahasa Arab?'' tutur Kabag Kanwil Kemenag Lampung Drs Suhaili MAg, dalam siaran pers yang diterima Republika Jumat (23/12).

Dalam pandangan Suhaili,  Bahasa Arab merupakan wasilah (perantara) untuk memahami kajian-kajian agama yang mendalam. Yang menarik, sambung alumni Pondok Modern Gontor Jawa Timur ini, pelatihan Bahasa Arab kali ini memperkenalkan Metode Mustaqilli sebuah metode pengajaran Bahasa Arab yang memadukan metode salafi (tradisional) dan modern.

"Menurut saya, Metode Mustaqilli ini sangat bagus untuk dikembangkan. Selama ini pengajaran Bahasa Arab belum sukses. Selama 12 tahun seorang siswa belajar Bahasa Arab, mulai dari Ibtidaiyah, Tsanawiyah hingga Madrasah Aliyah, tapi kemampuannya berbahasa Arab tidak bagus. Kurang cakap berkomunikasi apalagi insya (mengarang)," ungkap Suhaili.

Dia berharap Metode Mustaqilli bisa diajarkan secara nasional di berbagai wilayah Indonesia. "Saya harapkan kalau bisa bukan hanya Lampung saja, tapi nasional. Kalau sampai nasional, akan lebih cepat lagi Metode Mustaqilli ini berkembang," paparnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement