REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG - Forum Katolik-Muslim menggelar dialog dan seminar tentang kerukunan keagamaan yang berlangsung di padang gurun di tepi Laut Mati, Yordania. Markus Solo Kewuta SVD selaku ketua bidang humas kegiatan tersebut mengatakan dialog merekomendasikan sejumlah kesepakatan.
''Butir rekomendasi kesepakatan itu antara lain Tuhan telah menganugerahkan akal budi kepada manusia. Melalu akal budi tersebut, manusia mengenal kebenaran,'' kata Markus seperti dikutip Antara.
Bertindak sebagai tuan rumah adalah Royal Ahl al-Bayt Institute for Islamic Thought. Sebuah pusat kajian teologis-ilmiah tentang pemikiran-pemikiran Islam. Lembaga yang dikepalai oleh Pangeran Ghazi Muhammad bin Talal ini juga bergelut dalam kajian lintas agama untuk memajukan dialog antar umat beragama.
Tema dialog adalah "Reason, Faith and the Human Person" (akal budi, iman dan pribadi manusia). Acara dialog dihadiri oleh 24 tokoh Katolik-Roma dan 24 tokoh Muslim di seluruh dunia.
Pihak Muslim menghadirkan Ketua Umum Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin, sebagai satu-satunya wakil dari Indonesia. Sedangkan, Romo Markus Solo Kewuta SVD adalah satu dari 24 peserta Katolik yang mewakili Pontifical Council for Interreligious Dialogue (Dewan Kepausan untuk Dialog antar umat Beragama).
Para peserta seminar mendapat kehormatan diterima oleh Raja Yordania Abdullah II bin al-Hussein di Istana Basman di kota Amman. Raja mengutarakan beberapa hal penting untuk memajukan perdamaian dan keharmonisan global. Raja Abdullah II juga mendorong para peserta untuk tetap berkarya demi perdamaian antar penganut kedua agama besar ini di seluruh dunia.