Jumat 25 Nov 2011 18:25 WIB

Kirab Resolusi Jihad NU Catat Rekor Dunia

Rep: M Akbar/ Red: Johar Arif
Sejumlah pasukan paskibraka membawa bendera merah putih dan bendera tarekat NU saat merayakan acara puncak kirab resolusi jihad Nahdlatul Ulama (NU) di Tugu Proklamasi, Jakarta, Jumat (25/11).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sejumlah pasukan paskibraka membawa bendera merah putih dan bendera tarekat NU saat merayakan acara puncak kirab resolusi jihad Nahdlatul Ulama (NU) di Tugu Proklamasi, Jakarta, Jumat (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kirab resolusi jihad Nadhlatul Ulama (NU) menorehkan rekor dunia. Pengakuan itu disampaikan oleh pendiri Museum Rekor Indonesia (MURI), Jaya Suprana, pada puncak acara kirab yang dilakukan di tugu Proklamasi, Jakarta, Jumat (25/11).

''Pengukuhan rekor dunia ini diberikan untuk kategori kirab bendera merah putih dan NU yang terpanjang di dunia karena telah melewati 35 kabupaten-kota dengan peserta lebih dari 27 ribu peserta,'' kata Jaya pada saat pengukuhan.

Pengukuhan rekor ini sekaligus juga mempertebal keyakinan ketua dewan pengarah nasional Kirab Resolusi Jihad, Muhaimin Iskandar. ''Insya Allah tahun depan akan kembali digelar,'' ujarnya kepada Republika.

Dalam sambutannya, Gus Imin -- demikian ia akrab disapa -- kembali menegaskan kirab ini dilakukan sebagai usaha untuk mengingatkan nilai-nilai perjuangan para kiai NU. ''Selama ini resolusi jihad masih belum banyak diketahui masyarakat. Kita berharap dengan adanya kegiatan ini bisa mengingatkan,'' ujarnya.

Resolusi Jihad merupakan sebuah momentum bersejarah sebelum pecahnya perang 10 November 1945 di Surabaya. Resolusi ini bertujuan untuk menjaga NKRI dari pendudukan kembali Belanda yang datang melalui NICA. Dari resolusi itu, Rais Akbar NU, KH Hasyim Asy?ari, bersama para kiai NU lainnya menyerukan jihad fi sabilillah untuk mempertahankan NKRI.

Sementara itu Ketua Pengurus Besar (PB) NU, Said Aqil Siradj, menegaskan resolusi jihad ini perlu kembali dihidupkan di dalam generasi muda masa kini. Ia juga mendesak pemerintah agar menyoalisasikan hadirnya resolusi jihad ini ke dalam buku pelajaran sejarah pendidikan nasional. ''Mumpung menteri pendidikannya orang NU. Kan namanya Muh Nuh. Di sana ada NU,'' katanya berseloroh.

Kang Said -- begitu Said Aqil biasa disapa -- juga menegaskan lewat kegiatan kirab ini NU ingin menunjukkan bahwa Islam tidak pernah mengajarkan paham-paham teroris. Tetapi resolusi jihad yang diusung oleh NU ini adalah untuk menjaga kesatuan Indonesia.

''Teroris itu musuh bersama, tidak hanya polri saja tetapi juga seluruh umat NU di Indonesia,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement