REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS - Enam dari sepuluh wanita Muslim Belanda berusia 15 sampai 35 tahun, atau sekitar 80 ribu orang, kini mengenakan jilbab. Alasan mengenakan busana bertutup kepala itu  bukan karena penindasan melainkan sebagai bagian dari identitas mereka. Demikian hasil survei perusahaan riset Motivaction di Belanda.

Sebanyak 93 persen dari perempuan yang disurvei mengatakan mengenakan jilbab membuat mereka merasa lebih dari seorang Muslim, Turki, atau Maroko. Sampai dengan 66 persen  mengatakan mereka menutupi rambut mereka karena melaksanakan ajaran Islam.

Sekitar 70 persen dari mereka yang disurvei mengatakan bahwa mereka merasa diterima di pekerjaan mereka meskipun mengenakan jilbab. Namun, 62 persen berpikir beberapa perusahaan lebih suka tidak mempekerjakan wanita yang memakainya.

Dari wanita yang telah melepaskan jilbabnya, 41 persen melakukannya untuk meningkatkan kesempatan mereka mendapatkan pekerjaan dan 20 persen berharap mereka tak akan akan mengalami diskriminasi.

Survei dilakukan untuk menandai penerbitan majalah Hoofdboek, yang dikhususkan bagi pengguna jilbab.

Diperkirakan satu juta Muslim tinggal di Belanda yang memiliki penduduk sekitar 17 juta.

Ikuti Whatsapp Channel Republika