REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Majelis ulama Indonesia (MUI) mengharapkan khutbah saat pelaksanaan shalat Idul Adha berisikan materi berbobot dan mendidik. Sebab, khutbah memiliki peranan penting bagi introspeksi, motivasi dan pendidikan bagi umat.
"Kami meminta agar para khatib memberikan khubah berisi materi yang mencerahkan masyarakat," papar Ketua MUI, Slamet Effendi Yusuf, di Jakarta, Senin (1/11).
MUI, kata Slamet, mengharapkan agar khatib tidak memberlakukan khutbah hanya sebatas syarat sah shalat Idul Adha saja. Melainkan perlu dimaksimalkan untuk kebaikan dan kemajuan umat.
Selain itu, kata Slamet, MUI juga meminta khutbah yang disampaikan tidak berisi provokasi atau isu-isu yang menyinggung umat agama lain. Menurut dia, hal itu tidak tepat dilakukan mengingat bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, ras dan etnis.
Maka dari itu, MUI menyarankan para khatib untuk mengedepankan khutbah berisi materi yang membimbing umat Islam untuk menjaga kerukunan antar umat beragama. "Harapanya itu tadi, ada semacam bimbingan untuk menjaga kerukunan antar umat beragama di tanah air," pungkasnya.