Senin 24 Oct 2011 16:23 WIB

Mufti Malaysia: Masyarakat Melayu Istimewa dan Identik dengan Islam

Rep: Agung Sasongko/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,  SHAH ALAM - Mufti Perak Harussani Zakaria Tan Sri menyatakan Melayu merupakan masyarakat istimewa, sebab terkait dengan Islam. "Saya katakan istimewa sebab seluruh masyarakat Melayu beragama Islam," papar Harussani seperti dikutip Malaysia-Today.net, Senin (24/10).

 

Ia mengatakan upaya pemurtadan umat Islam telah terjadi semenjak 500 tahun lalu. Namun, pemurtadan yang dilakukan sekarang ini cenderung terang-terangan. Hal itu disebabkan, umat Islam cenderung lemah dan terpecah. "Kelemahan-kelemahan ini yang menyebabkan umat Islam mudah dimanfaatkan," ujarnya.

 

Karena itu, ia menilai kasus pemurtadan di kalangan warga Muslim bukanlah masalah kecil. Untuk itu, ia meminta Muslim Malaysia agar peka dan bersatu dengan masalah yang dihadapi. "Saya tahu, umat Islam telah berjuang keras dan tidak setuju satu sama lain dalam menghadapi masalah tersebut," katanya.

 

Sementara, Direktur Forum Depan Bertindak Anti-Murtad (Forkad), Kamaruzzaman Mohammad mengatakan perpecahan di kalangan Muslim Malaysia sebagian besar disebabkan masalah kecil. Padahal umat Islam harus bersatu guna menghindari tekanan dan intimidasi dalam berbagai bentuk, termasuk isu pemurtadan.

 

"Jika bersatu tidak akan ada yang berani menyentuh umat Islam. Sebabnya, aksi unjuk rasa Sabtu kemarin menjadi momentum untuk bersatu sekaligus menyelamatkan umat Islam dari pemurtadan," tegasnya.

 

Isu pemurtadan tengah menghangat di Malaysia. Sejumlah ormas Islam menyatakan pemerintah dinilai menutup-nutupi jumlah Muslim yang berpindah agama. Kencangnya isu tersebut, sempat memicu reaksi dari kalangan non Muslim.

Meski tidak terlalu reaktif, kalangan non-Muslim menilai apa yang dilakukan umat Islam, terutama saat aksi unjuk rasa sejuta umat, terlalu reaktif sehingga memicu risiko benturan antar etnis dan agama.

 

Sejauh ini, pemerintah Malaysia belum mengeluarkan pernyataan terkait isu tersebut. Namun, komite antar umat beragama telah dibentuk untuk menangani persoalan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement