Kamis 06 Oct 2011 15:05 WIB

Kemenag Janji akan Kenakan Sanksi Maskapai yang Terlambat

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah akan menyiapkan sanksi untuk maskapai penerbangan pengangkut jamaah haji yang terlambat berangkat. Direktur Jendral Haji dan Umrah Kementerian Agama, Slamet Riyanto, mengungkapkan sanksi tersebut berupa denda yang sudah disepakati ketika kontrak.

"Iya (pemberian sanksi). Semua ada dalam kontrak,"ungkap Slamet saat dihubungi republika, Rabu (6/10). Menurutnya, keterlambatan sudah dilakukan oleh dua maskapai resmi yakni Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines. Sejauh ini, tuturnya, dua maskapai tersebut beralasan keterlambatan terjadi karena kerusaan mesin akibat burung yang masuk ke pesawat.

Wakil Ketua Komisi VIII, Ahmad Zainuddin, mengungkapkan kontrol pemerintah terhadap maskapai penerbangan haji memang kurang untuk musim haji tahun lalu. Keterlambatan penerbangan, ujarnya, jarang mendapat sanksi. Untuk menanggulanginya, Zainuddin menyarankan agar pemerintah dan maskapai penerbangan membuat posko bersama sehingga semua pemberangkatan akan dapat terkontrol setiap jam.

Pada musim haji tahun lalu, ujarnya, banyak jamaah yang mengalami stres akibat pesawat yang terlambat. "Balai kesehatan haji Indonesia waktu saya berkunjung ada sekitar empat puluhan jamaah yang dirawat karena stres,"ungkapnya. Menurutnya, akumulasi waktu tunggu jamaah menjadi berlipat karena keterlambatan tersebut. Dari kurang istirahat sejak di asrama haji hingga antri lima jam di bandara King Abdul Aziz. "Kalau keterlambatan diberitahukan sebelumnya mungkin ada antisipasi meminimalkan stres jamaah,"tuturnya.

Jemaah haji asal Kabupaten Karawang dan Kota Bogor di kelompok terbang (Kloter) 14 Jawa Barat, harus mengalami keterlambatan hingga 12 jam. Akibat hal tersebut ratusan jemaah sempat diistirahatkan dua kali yakni di Embarkasi Bekasi dan Pondokgede, Jakarta. Pemberangkatan jemaah haji Klotert 14 terpaksa ditunda 5 jam akibat pesawat Saudi Arabian Airlines mengalami gangguan. Pesawat yang seharusnya mengakut 137 jemaah asal Karawang dan 283 jemaah asal Kota Bogor pada Minggu (17/10) pukul 07.00 WIB baru akan diterbangkan dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.30 WIB.

Selain itu, kedatangan 324 jamaah haji kloter 3 Balikpapan Kalimantan Timur harus tertunda hingga 9 jam. Penumpang pesawat Garuda dengan kode penerbangan GA 4130 tersebut akhirnya bisa tiba di bandara King Abdul Aziz, Jeddah, pada Rabu (5/10) sekitar pukul 16.45 WAS atau 20.45 WIB. Kepala Daerah Kerja Jeddah, Ahmad Abdullah, mengungkapkan bahwa penyebab terjadinya keterlambatan kedatangan pesawat akibat masuknya burung ke mesin pesawat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement