REPUBLIKA.CO.ID, BAKU - Ketua Umum Organisasi Muslim Kaukasus Sheik-ul-Islam Haji Allahshukur Pashazade mengatakan satu-satunya jalan menuju masa depan cerah di kawasan Kaukasus adalah melalui pemahaman antar etnis dan antar agama, kerja sama, dan menjaga integritas wilayah nasional.
Menurutnya, penggunaan kekerasan hanya membuat kawasan ini melangkah mundur. "Keamanan dan kesejahteraan Kaukasus sangat penting bagi kita semua," paparnya saat berbicara dalam konferensi 'Mencegah Penyebaran Ideologi Ekstremis di Kaukasus,' seperti dikutip dari Trend.az, Kamis (29/9).
Dia mengatakan salah satu prestasi terbesar Azerbaijan adalah membangun stabilitas nilai-nilai agama dan spiritual. Sayang pernyataan itu berbanding terbalik dengan fakta yang terjadi di Azerbaijan.
Belum lama ini, pemerintah Azerbaijan memberlakukan aturan yang melarang siswa mengenakan jilbab dan mengawasi secara ketat akan menghukum orang tua yang menentang larangan mengenakan jilbab di sekolah-sekolah.
"Kami akan mengambil tindakan terhadap orang tua yang melarang anak-anak mereka menghadiri kelas karena larangan mengenakan jilbab," kata Juru Bicara Kementerian Pendidikan, Zamina Aligyzy.
Pemerintah Azerbaijan berdalih pemberlakuan larangan berjilbab dimaksudkan untuk menghidupkan kembali seragam sekolah semasa era Soviet. Mereka juga berdalih mengenakan jilbab bertentangan dengan konstitusi negara.
Konferensi ini diselenggarakan oleh Organisasi Muslim Kaukasus dan Universitas Moscow. Hadir pula tokoh-tokoh agama dari Azerbaijan, Rusia, teolog, dan tokoh masyarakat.