REPUBLIKA.CO.ID,TEMANGGUNG - Sekitar 30 santri pondok pesantren modern Darul Falach Dusun Klombeyan, Desa Muntung Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung dalam waktu hampir bersamaan mengeluh sakit perut dan pusing. Bahkan, lima santri terpaksa dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan intensif.
Diduga penderita yang seluruhnya santri putri tersebut keracunan makanan. Sementara, pihak Ponpes dan Dinas Kesehatan setempat masih mencari penyebabnya.
‘’Kelima korban masuk hari Jum’at dalam kondisi lemas. Mereka mengeluh sakit perut (mual) dan pusing. Sedangkan, lainnya tidak memerlukan rawat inap,’’ terang Kepala Puskesmas rawat Inap Ngadirejo, dr Praptono.
Ia menduga mereka keracunan makanan atau jajanan yang disediakan di kantin ponpes. Kelima korban yang hingga Sabtu (24/9) masih menjalani rataw inap di Puskesmas Nglarug tersebut adalah Ratmini (12), Yeni (16), Nurul (16), Muroah (13) dan Tifani (13).
Yeni, salah seorang satri di tempat itu mengaku, hari Jum’at (23/9) merasa mual dan pusing beberapa saat setelah mengonsumsi makanan minuman kemasan. Karena tak tahan dengan sakit perut yang di deritanya, Yeni oleh pihak ponpes dilarikan ke puskesmas terdekat.
M Fatah, pengurus Ponpes Darul Falach, mengatakan ada 30 santri putrinya menjalani rawat jalan dan inap. Ia masih mencari tahu penyebab terjadinya sakit perut jamaah tersebut. Untuk menghindari terulangnya peristiwa itu, pihakya sementara ini melarang kantin ponpes menjual berbagai jenis makanan instan.
Terutama, makanan instan yang tidak menyantumkan tanggal kadaluarsa serta banyak mengandung bahan pengawet serta pewarna. ‘’Ini demi kesehatan para santri, kami melarang berbagai jenis makanan instan yang tidak jelas tanggal kadaluarsanya. Selain itu juga makanan yang diketahui mengandung bahan pewarna dan pengawet,’’katanya menambahkan.