REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setelah melakukan misi kemanusiaan selama dua pekan di Somalia, akhirnya tim Kemanusiaan Indonesia Aid For Somalia dari Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU kembali ke tanah air dengan selamat, Selasa sore (20/9/2011). Empat personil PKPU yang ditugaskan untuk misi kemanusiaan ini telah berhasil dengan baik menyelesaikan tugas utamanya membantu pengungsi Somalia yang ditimpa bencana kekeringan dan kelaparan.
Dalam misi kemanusiaan tersebut, Tim Kemanusiaan Indonesia Aid For Somalia PKPU melakukan serangkaian aksi di dua kamp konsentrasi pengungsian terbesar rakyat Somalia yaitu di kawasan Dadaab yang terletak di perbatasan antara Somalia dan Kenya, tepatnya di Kamp pengungsian Dahgaley. Di tempat ini terdapat sebanyak 120 ribuan pengungsi yang merupakan bagian dari 420 ribuan pengungsi di Dadaab.
Selain itu, tim kemanusiaan PKPU yang dipimpin Direktur Pendayagunaan PKPU Tomy Hendrajati ini juga berhasil menembus Ibukota Mogadishu, Somalia, guna menghantarkan bantuan kemanusiaan ke sejumlah kamp pengungsian, meski dengan penjagaan keamanan cukup ketat mengingat kondisi keamanan yang tidak menentu.
Sudah dapat diduga, perjalanan kemanusiaan ini tidak sepi dari rintangan. Sejumlah pemeriksaan oleh pihak keamanan harus dilalui di samping ancaman keamanan tersembunyi dari pihak-pihak memegang senjata di kalangan pemerintah dan milisi yang tengah bertikai. Alhamdulillah dengan doa dan bantuan berbagai pihak termasuk KBRI di Nairobi, perjalanan tim kemanusiaan PKPU berjalan dengan aman.
Bantuan yang sangat diperlukan untuk para pengungsian saat ini adalah makanan, obat-obatan, sarana sanitasi dan air, di samping persoalan hunian tempat tinggal yang sangat tidak layak. Untuk bertahan hidup, para pengungsian memiliki ketergantungan tinggi terhadap bantuan kemanusiaan. Untuk itu keberadaan lembaga kemanusiaan termasuk tenaga medis sangat memainkan peranan strategis membantu meringankan penderitaan rakyat Somalia.
Bantuan yang disampaikan oleh PKPU berupa makanan kebutuhan pokok berupa beras, minyak goreng, tepung, susu bubuk, kurma dan lainnya, setidaknya dapat “mengganjal” rasa lapar mereka untuk satu bulan ke depan. Selama ini para pengungsi hanya dijatah bantuan sebanyak 3 kilogram tepung untuk makan selama 15 hari ke depannya.
Bantuan melalui PKPU ini disambut baik oleh pengungsi, termasuk oleh lembaga kemanusiaan lokal yaitu Zamzam Foundation yang menjadi mitra PKPU di Somalia dan Kenya. Atas nama masyarakat Somalia di pengungsian, Mr Hasan dan Said Barre Hasan mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada masyarakat Indonesia yang telah menebar kepedulian hingga ke tanah pengungsian tandus dan gersang tersebut.
Tim Kemanusiaan PKPU juga membuat anak-anak pengungsian tersenyum kembali melalui permainan yang diberikan. Untuk diketahui, kawasan Dadaab hanya dapat ditempuh dengan jalur darat selama 9 jam melintasi safana Afrika dari Nairobi dan Garissa.
Ketua Tim Kemanusiaan PKPU Tomy Hendrajati mengungkapkan dari aksi kemanusiaan ini, tim telah mendapatkan gambaran lebih dalam tentang kondisi pengungsian di Somalia terutama menyangkut fokus aksi ini untuk program satu tahun ke depan terkait nutrisi dan gizi bagi balita dan ibu. Selain itu juga akan ada program sanitasi dan pertanian.
Selepas misi ini, Tomy Hendrajati menambahkan akan ada aksi lanjutan dalam waktu dekat yaitu momentum Idul Adha 1432 H, “QURBAN FOR SOMALIA”. Melalui program ini, PKPU menggalang dukungan dan mengajak masyarakat Indonesia untuk berkurban bagi rakyat Somalia di pengungsian.
Diharapkan, kurban yang disalurkan dapat memberikan kebaikan membantu rakyat Somalia yang ditimpa bencana kelaparan. PKPU mengajak seluruh lapisan masyarakat bersama membantu rakyat Somalia dengan memberikan bantuan, termasuk kurban yang merupakan salah satu program utama PKPU yaitu Sebar Qurban Nusantara (SQN) di setiap Idul Adha.