Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal
Zaman dahulu, orang-orang mengira bahwa tumbuh-tumbuhan yang hidup di tengah padang pasir, adalah merupakan tanaman ‘syaitan’. Mereka mengatakan demikian, karena kebodohan pada saat itu masih menguasai cara pandang dan fikiran mereka.
Namun berkat kemajuan ilmu pengetahuan, orang-orang mulai mengetahui proses pertumbuhan berbagai macam tanaman. Dan berdasarkan penelitan yang mereka lakukan, mereka mendapatkan bahwa setiap proses pertumbuhan didahului oleh berbagai proses kehidupan yang mempunyai dasar-dasar yang dapat dibuktikan secara ilmiah.
Sebagaimana manusia dan binatang, pada dunia tumbuh-tumbuhan juga terdapat tanaman ‘jantan’ dan tanaman ‘betina’. Tanaman jantan (yang memiliki bagian batang tubuh yang mencirikannya sebagai tanaman jantan) berlaku sebagai ‘kelamin jantan’ yang biasanya terkumpul dalam kelopak tepungsari dengan cara tertentu.
Sedangkan tanaman betina (yang memiliki bagian tubuh yang mencirikannya sebagai tanaman betina) berlaku sebagai ‘kelamin betina’ yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan yang berkelamin ganda, di mana ia memiliki bagian batang tubuh jantan dan betina.
Biasanya batang tubuh jantan, terletak di atas batang tubuh betina. Agar proses perkawinan antara serbuk jantan dan betina terjadi, maka serbuk jantan itu harus disatukan dengan serbuk betinanya sehingga tercipta apa yang dinamakan dengan ‘penyerbukan’. Bagaimana cara penyerbukan ini?
Ada banyak cara penyerbukan. Salah satunya melalui perantaraan serangga. Atau dengan perantaraan air. Atau dengan perantaraan binatang. Atau dengan perantaraan angin yang biasanya disebut dengan ‘penyerbukan angin’.
Khusus tentang penyerbukan yang terjadi karena perantaraan angin, maka di sana, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi: 1) Serbuk harus berjumlah besar, karena ketika terbawa angin, sebagian besar daripadanya hilang. 2) Serbuk harus ringan, sehingga bisa diterbangkan oleh angin.
Mengenai penyerbukan melalui angin ini, Alquran memberikan petunjuknya. Allah SWT dalam surat Al-Hijr ayat 22 berfirman: "Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan)..."
Sekiranya tidak ada angin, maka tumbuh-tumbuhan yang proses perkembangannya melalui angin, tentunya akan punah dan hilang.
Maha Suci Allah SWT yang berfirman: "Alif, Laam, Miim. Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa." (QS Al-Baqarah: 1-2)