Jumat 12 Aug 2011 16:54 WIB

Brunei Perkuat Program Pendidikan Keislaman Bagi Mualaf

Rep: Agung Sasongko/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN — Setiap tahun, umat Islam Brunei menyambut ratusan anggota baru. Karena itu, pendidikan atau pengenalan terkait ajaran Islam perlu diperkuat. "Kami akan membimbing mereka sehingga menjalankan praktek Islam secara total dalam kehidupan mereka," kata Abd Aziz Abdul Hj Kahar, Kepala Bimbingan Islam dan Mualaf Bagian Konservasi di Pusat Dakwah Islam kepada Asia One News, Jum'at (12/8).

Abdul Kahar mengatakan mereka yang hendak menjadi Muslim sejati harus seimbang internal dan eskternal. Kesimbangan itu tidak hanya sebatas anama saja yang Muslim. "Ada banyak Muslim kelahiran yang tidak mempraktikkan Islam, kita tidak ingin mereka seperti itu," kata dia.

Menurut dia, sebutan mualaf bukan berarti tidak sejajar dengan Muslim lain di Kesultanan. Sebab pada dasarnya setiap Muslim itu sama. Yang membedakan, hanyalah tingkat keimanan dan ketakwaan kepada sang pencipta. "Kita semua sama dan banyak dari mereka adalah pemimpin di komunitas. Kita harus bersyukur atas anugerah ini," kata dia.

Guna mendukung mereka yang baru memeluk Islam, para pemuka agama tengah menyiapkan serangkaian pogram pendidikan dasar keislaman. Program diawali dengan pendidikan dasar-dasar Islam selama 10 hari. "Saat mereka mengucapkan dua kalimat syahadat, kami akan selalu ada untuk membimbing mereka," ungkap dia.

Dalam pendidikan dasar-dasar keislaman, setiap mualaf akan mempelajari aspek aqidah, halal dan haram. "Mereka akan dibekali pengetahuan yang memungkinkan mereka untuk melakukan kewajiban agama," kata Abdul Kahar.

Selain pendidikan, pihaknya juga menawarkan program pembelajaran rutin yang dijadwalkan Jum'at dan Sabtu. "Pembelajaran rutin ini dimaksudkan agar menjangkau mereka yang masih memiliki pertanyaan-pertanyaan atau keraguan," katanya.

Kelak, Abdul Kahar mengatakan, mereka yang melalui program ini akan meningkatkan keimaan dan ketakwaan mereka. "Apabila Islam telah ditanamkan dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, kalangan non-Muslim akan melihat betapa indahnya Islam," kata dia.

Kesultanan Brunei memiliki populasi kurang dari setengah juta, yang berasal etnis bahasa Melayu. Sekitar 90 persen penduduk Brunei adalah Muslim. Setiap tahun, tidak kurang dari 300 orang memilih untuk memeluk Islam di Brunei. Pada tahun lalu saja mencetak jumlah tertinggi dengan setidaknya 647 orang menjadi Muslim.

sumber : iina.me/asiaonenews
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement