Rabu 10 Aug 2011 15:10 WIB

Muslim AS Upayakan Standarisasi Produk Halal

Tanda halal
Foto: bisnisukm.com
Tanda halal

REPUBLIKA.CO.ID, Kawasan Devon Avenue di kota Chicago merupakan pusat tempat usaha milik imigran dari Asia Selatan. Pada bulan Ramadan ini, banyak warga Muslim yang rela datang dari luar kota, untuk berbelanja di berbagai toko halal di kawasan ini.

"Saya menyetir 70 kilometer untuk datang ke toko ini," ujar Sa'adat Khan, seorang pelanggan yang ditemui di salah satu toko di jalan Devon. "Tapi, pengorbanan ini sepadan," katanya lagi.

Di luar kota besar, toko halal memang tidak selalu mudah ditemukan. Ini membuat warga Muslim Amerika seringkali berbelanja di toko Kosher yang menjual produk berdasarkan standar kelaziman Yahudi.

"Hanya tersedia sekitar 1.000 produk halal bersertifikat bagi konsumen di sini," jelas Susan Labadi dari Asosiasi Halal Amerika. "Tapi dengan produk kosher, ada 100.000 produk bersertifikat yang tersedia," tambahnya lagi.

Prosedur sertifikasi halal pun masih simpang siur. Banyak pihak yang memberi label halal tanpa standar yang baku. Di Amerika Serikat, memang tidak ada lembaga serupa MUI yang mengatur sertifikasi halal. Jadi, sebagian besar yang mengelolanya adalah komunitas Muslim itu sendiri.

Di antara komunitas Muslim di sini pun dikenal istilah 'Zabihah Halal,' yang tidak lazim di tanah air.  'Zabihah' di sini merujuk tata cara menyembelih binatang sesuai dengan tata cara hukum Islam. Sementara, istilah 'halal' berlaku bagi segala yang boleh dimakan menurut Islam.

Saat ini Asosiasi Halal Amerika tengah bekerja sama dengan berbagai lembaga yang mengeluarkan sertifikasi halal untuk menyepakati standar yang bisa diterapkan dengan pengawasan pemerintah. Menurut koordinator proyek ini, bagi sebagian warga Muslim Amerika, label halal saja belum tentu cukup.

Kaum muda Muslim Amerika misalnya, tambah Susan Labadi, menginginkan produk halal yang juga organik. Menurut Labadi, dengan proses sertifikasi halal yang lebih baik, daging dan produk halal juga dapat dinikmati warga non-Muslim Amerika, yang ingin mendapatkan produk bersih dan bermutu.

sumber : Voanews.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement