Ahad 31 Jul 2011 06:45 WIB

Radikalisme tak Identik dengan Islam

Rep: C13/ Red: Didi Purwadi
Anders Behring Breivik
Foto: FACEBOOK
Anders Behring Breivik

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Persoalan radikalisme belakangan ini menjadi isu hangat yang diperbincangkan semua kalangan. Banyak kelompok mulai akademisi hingga pemerintah berupaya mencari solusi dan akar penyebabnya.

Wakil Sekretaris Baznas, M Fuad Nasar, mengatakan banyak kalangan berpendapat penyebab radikalisme salah satunya adalah pemahaman agama yang salah dan tidak komprehensif. Serta kemiskinan, ketidakadilan, kebodohan, beberapa faktor lain yang menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial.

Fuad menjelaskan, radikalisme dalam bentuk dan manifestasi yang muncul belakangan ini tak beralasan diidentikkan dengan Islam dan pelakunya pasti Muslim. Fakta yang terjadi di Norwegia baru-baru ini yang dilakukan Anders Behring Breivik membuktikannya. Gerakan radikal dan terorisme, kata Fuad, dapat terjadi pada semua komunitas umat beragama. Hal itu terjadi lantaran berbagai latar belakang dan sebab yang memicunya.

Yang membuatnya prihatin, ketika terjadi pemboman dan penembakan tersebut, media barat langsung menuding pelakunya adalah kelompok Alqaidah. Karena itu, Fuad meminta pandangan adil dan jernih, serta jauh dari subyektifvitas dan sikap apriori sangat diperlukan.

Tujuannya untuk dapat memahami dan mengatasi kompleksitas masalah yang melatarbelakanginya, termasuk radikalisme bernuansa agama. “Perlu penanganan komprehensif tanpa mengorbankan demokrasi maupun kepentingan umat beragama untuk memerangi radikalisme,” ujarnya.

Pandangan beberapa tokoh agama menyimpulkan, ketidakadilan, kemiskinan, dan kebodohan membuat masyarakat mudah dipengaruhi gerakan radikal. Sebab mereka menawarkan slternatif spekulatif, seperti teror. Karena itu, saran dia, gerakan radikalisme bernuansa agama yang berujung tindak terorisme tidak bisa idhentikan dengan peluru, tapi harus diatasi faktor pemucinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement