REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Persoalan bantuan pembinaan terhadap para mualaf akan menjadi salah satu fokus pembahasan dalam penyelenggaraan Konferensi Internasional Zakat yang digagas World Zakat Forum di IPB International Convention Center, Bogor, 19-21 Juli mendatang. Hal itu diungkapkan, Sekjen WZF dan Ketua Badan Amil, dan Zakat Nasional (Baznas), Didin Hafidudin kepada republika.co.id di Jakarta, Selasa (12/7). "Tentu saja akan dibahas," kata dia.
Menurut Didin, mualaf merupakan satu pihak yang disebut dalam Alquran berhak menerima bantuan dari alokasi zakat yang dikeluarkan. Apalagi tidak sedikit dari mualaf yang mengalami perlakuan kurang baik seperti dicampakkan atau diusir dari kehidupan lamanya. "Tentu kita harus membantu mereka dengan mekanisme bantuan terukur dan berorientasi produktif," kata dia.
Untuk itu, materi pembahasan mualaf pada WZF akan menitik beratkan pada kordinasi dalam program pembinaan mualaf berikut dengan alokasi bantuan yang diperlukan. "Selama ini, program pembinaan mualaf di seluruh dunia berjalan dengan baik, intinya mereka yang baru memeluk Islam mendapatkan dukungan penuh dari umat Islam," kata Didin.
Jadi, kata Didin, pelaksanaan konferensi merupakan wadah bagi Badan Amil dan Zakat di seluruh dunia untuk bertukar pikiran, berbagai pengalaman sekaligus mencari solusi persoalan apa yang mengganjal dalam proses pemberian bantuan pembinaan kepada para mualaf di seluruh dunia, termasuk Indonesia.