REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua umum Ikatan Da'i Indonesia, Satori Ismail, mengatakan tak masalah jika silaturahim dilakukan melalui perantara teknologi komunikasi. Silaturahmi merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan setiap Muslim. "Yang namanya silaturahmi itu salah satu kewajiban," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (7/7).
Diungkapkan Satori, silaturahmi merupakan wadah bagi setiap Muslim untuk menjalin tali kekeluargaan antara satu dengan yang lain. Menurut dia, hal yang fatal bagi setiap Muslim apabila mengabaikan kewajiban bersilaturahmi. "Intinya kembali ke niat. Kalau bersilaturahmi menggunakan teknologi komunikasi dinilai memudahkan, maka itu dipersilahkan," kata dia.
Satori mengatakan, ada kondisi di mana setiap Muslim tidak memungkinkan untuk merajut komunikasi tatap muka. Dengan demikian, kehadiran teknologi komunikasi bisa menjadi alternatif bersilaturahmi. "Mungkin saja, dengan penggunaan teknologi komunikasi, silaturhami yang terjalin lebih intensif," kata dia.
Namun, berbeda apabila pemanfaatan teknologi digunakan untuk menghilangkan niat menjalin silaturahmi. Maksudnya, lantaran kehadiran teknologi komunikasi, seorang Muslim jadi enggan bertemu dengan keluarga atau sanak-saudaranya. "Itu yang perlu diperhatikan," kata dia.
Oleh sebab itu, Satori mengingatkan agar setiap Muslim tidak serta-merta mengabaikan bersilaturahmi secara tatap muka. “Pengabaian itu pada akhirnya menghadirkan kesia-siaan.”