Senin 27 Jun 2011 19:08 WIB

Presiden: Ketidakadilan, Persepsi Negatif dan Aksi Terorisme Jadi Tantangan Islam

Rep: teguh firmansyah/ Red: taufik rachman
SBY
SBY

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta umat Islam di seluruh dunia untuk menjawab tiga tantangan yang kini tengah dihadapi. Tantangan tersebut dari mulai sikap ketidakadilan, persepsi negatif islam, dan aksi terorisme.

Menurut Presiden ketidakadilan yang masih berlangsung ditingkat dunia membuat umat islam dan beberapa kalangan umat lain mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.

“Termasuk penderitaan seperti kemiskinan kesenjangan dan lain yang masih dirsakan umat islam di seluruh dunia hingga hari ini,” ujar SBY saat meresmikan sarana dan pra sarana pusat pendidikan dan pelatihan (Pusdiklat) Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia di Desa Setia Mekar, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (27/6)

Kedua, lanjut SBY, persepsi yang tidak benar dari sebagian kalangan terhadap umat islam. Mereka sering kali mudah menyimpulkan bahwa islam adalah agama yang menyebarkan kekerasan. Ini mengakibatkan berjangkitnya penyakit Islamofobia.

Masalah ketiga menurut SBY,  berada di sebagian kalangan umat Islam itu sendiri. Mereka menjalankan ajaran islam yang menyimpang kaidah. Seperti menghalalkan aksi terorisme dan tindak kekerasan lain guna mencapai tujuan mereka. “Menghadapi tiga tantangan ini menurut pendapat saya umat islam harus melakukan hal-hal yang tepat,”terang SBY.

SBY menilai umat Islam mesti berjuang untuk mendapatkan keadilan di dunia yang hakiki ini. Tentunya memperjuangkan keadilan itu harus ditempuh dengan cara cerdas dan tepat tanpa menimbulkan masalah baru yang justru merugikan islam.

Kalangan dunia Islam misalnya bisa berjuang dibanyak forum internasional seperti melalui organisasi konferensi Islam (OKI) , Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) atau lainnya. “Umat islam atau dunia islam itu terus menjalin, berdialog dengan semua pihak yang salah mempersepsikan islam,”terangnya.

Upaya ini, jelas SBY, harus dilaksanakan secara terus menerus. Para tokoh islam harus pro aktif dan aktif berperan menjalankan tugas ini. “Sebagai contoh setiap kesempatan saya bertemu dengan pemimpin dunia di dalam atau luar negeri saya ikut meluruskan persepsi yang salah terhadap islam dan umat islam ini,”aku SBY.

Tak kalah penting yakni dengan membimbing umat ke jalan yang benar. Misalkan dengan meluruskan pengertian tentang jihad . Apakah benar-benar membunuh saudaranya itu surga balasannya. Begitu juga tindakan bunuh diri dalam upaya menegakkan amar makruf dan nahi mungkar. “Apakah dibenarkan jika dilakukan dengan cara-cara yang lebih mungkar,”katanya.

Menurut SBY Islam sangat mencintai perdamaian, persaudaraan, keadilan , akhlak yang baik, kasih sayang dan budi pekerti. Islam membantu dhuafa, fakir miskin melalui zakat infaq dan shadaqoh. “Itulah nilai ajaran Islam yang agung dan luhur, kehidupan yang penuh modernitas serta pengetahuan dan teknologi,”terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement