REPUBLIKA.CO.ID, Diskriminasi terhadap kaum Muslim di Amerika Serikat kian menunjukkan angka yang signifikan dalam sepuluh tahun terakhir ini. Asisten Jaksa AS untuk urusan hak sipil, Thomas Perez, Selasa (29/3) mengatakan kepada sub komisi Senat bahwa Departemen Kehakiman telah menyelidiki sekitar 800 insiden kekerasan, ancaman dan pengrusakan yang ditujukan terhadap kaum Muslim selama 10 tahun terakhir.
Ia mengatakan, sebanyak 45 orang telah dijatuhi hukuman dan pejabat federal juga bekerja sama dengan jaksa setempat. Perez mengatakan sentimen anti Muslim mengakibatkan meningkatnya jumlah perselisihan mengenai izin pendirian masjid-masjid baru.
Departemen Kehakiman AS, lanjut Perez, telah membuka 14 penyelidikan terkait tuduhan diskriminasi terhadap masjid-masjid sejak Mei tahun lalu. Menurut dia, sebelumnya hanya ada sekitar 10 kasus diskriminasi yang terjadi dalam masa 10 tahun sebelumnya.
Dalam kesempatan yang sama, Senator Dick Durbin dari Partai Demokrat mengatakan komentar-komentar yang dibesar-besarkan oleh tokoh masyarakat telah menciptakan apa yang dikatakannya "iklim diskriminasi yang subur" menentang orang-orang Muslim.
Durbin juga mengatakan sidang itu bukan mengenai terorisme. Namun senator senior partai Republik dalam komisi itu memperingatkan ancaman terorisme Muslim di dalam negeri pantas mendapat perhatian.
Sementara Senator Lindsey Graham dari negara bagian South Carolina mendesak masyarakat Muslim Amerika untuk "ikut berjuang" dan membantu mengatasi upaya-upaya teroris merekrut anak-anak muda Muslim.