Ahad 02 Dec 2018 09:10 WIB

ACT Salurkan Makanan untuk Korban Banjir Katibung Lampung

Desa Tritunggal mengalami banjir terparah dan menyisakan lumpur.

Rep: Mursalin Yasland / Red: Nashih Nashrullah
 Sejumlah warga dan relawan membersihkan sisa lumpur dan sampah setelah banjir surut di Deaa Rangai, Katibumg, Lampumg Selatan, Sabtu (1/12)
Foto: dok istimewa
Sejumlah warga dan relawan membersihkan sisa lumpur dan sampah setelah banjir surut di Deaa Rangai, Katibumg, Lampumg Selatan, Sabtu (1/12)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Banjir merendam sejumlah rumah di Desa Rangai Tritunggal, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Jumat (30/11). Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap menyalurkan bantuan makanan kepada korban banjir di rumah dan pengungsian, Sabtu (1/12).

Rumah-rumah warga terendam banjir setinggi lutut orang dewasa, setelah hujan mengguyur pada dini hari. Desa Tritunggal mengalami banjir terparah. Selain merendam perabotan rumah tangga, banjir juga membawa lumpur sehingga ketika banjir menyurut meninggalkan bekas lumpur dan kotoran.

Relawan ACT Lampung melakukan aksi pembagian paket makanan kepada ratusan warga terdampak banjir pada Sabtu (1/12). Menurut Kepala SD Negeri 1 Rangai Tritunggal, Diana,  banjir tiba-tiba merendam bangunan sekolah.  Semua benda dan dokumen yang letaknya sepinggang orang dewasa basah dan penuh lumpur. 

Hingga Sabtu (1/12) aktivitas belajar mengajar dihentikan sementara.  Murid dan guru fokus membersihkan sisa lumpur dan mengamankan dokumen yang masih utuh ke tempat yang aman.

"Agenda hari ini bersih-bersih kelas dan lingkungan,  selain itu memilah barang dan arsip," kata dia Ahad, (2/12). 

Menurutnya banjir tiba pada malam hari sepinggang orang dewasa. Kondisi sekolahan kosong sehingga hanya benda dan dokumen yang terkena lumpur. 

"Kemarin mau dikerjakan bersih-bersih namun air belum surut,  sekarang ruang kelas sudah bersih tinggal bagian halaman ini, terima kasih teman-teman ACT mau mengunjungi kami," paparnya.

Selain Desa Rangai, banjir juga merendam rumah dan madrasah di Dusun Kampung Baru Desa Gotong Royong.  Novita, istri Ketua RT 03 mengatakan, air dan lumpur turun dari perbukitan di atas perkampungan setelah hujan sejak Kamis sore.  

Biasanya air hanya tergenang setinggi lutut tetapi kali ini sampai jendela rumah. Saat banjir warga bergegas menyelamatkan diri sambil memantau pergerakan air.  

"Banjir lumayan besar, beda banget kali ini. Air campur lumpur merendam rumah-rumah warga, naik motor saja bisa goyang," ucapnya sambil membungkus paket nasi dan lauk. 

Menurut Dewi, koordinator relawan ACT,  aksi pembagian kue dan paket makanan tersebut bertujuan untuk memberi semangat kepada warga terdampak banjir. Relawan juga melakukan assesment dampak banjir dan kebutuhan warga terdampak. 

Menurutnya, saat ini dibutuhkan relawan yang membantu membersihkan sisa lumpur,  bantuan kasur, paket pangan dan air bersih.

"Aktivitas warga masih didominasi membersihkan sisa lumpur,  aksi hari ini masih awalan, nanti hasil assesment akan disampaikan ke masyarakat," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement