Selasa 16 Oct 2018 23:03 WIB

LAZ Anggota FOZ Donasikan Gempa Tsunami Palu Rp 51 Miliar

Penerima manfaat bantuan sebanyak 88.878 orang.

Warga terdampak gempa dan tsunami Palu-Donggala menjual penganan di kawasan pengungsian hunian sementara yang dibangun warga di Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (13/10).
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Warga terdampak gempa dan tsunami Palu-Donggala menjual penganan di kawasan pengungsian hunian sementara yang dibangun warga di Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sejumlah lembaga amil zakat (LAZ) anggota Forum Zakat (FOZ) terus melakukan penggalangan dan penyaluran dana bantuan untuk membantu para korban gempa dan tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala. Total bantuan yang telah disalurkan mencapai Rp51 miliar.    

Ketua Forum Zakat Bambang Suherman mengatakan, dana bantuan yang mencapai 51 miliar rupiah tersebut, disalurkan untuk memenuhi lima kebutuhan dasar yang sangat diperlukan selama masa tanggap darurat ini, yaitu makanan dan nutrisi, shelter (tempat pengungsian) dan bantuan bukan makanan, kesehatan, air bersih dan sanitasi, serta perlindungan untuk wanita dan anak-anak. 

“Penerima manfaat mencapai 88.878 orang penyintas,” kata dia dalam keterangannya kepada Republika.co.id di Jakarta, Selasa (16/10). 

Bambang menjelaskan, sejak hari pertama gempa dan tsunami sebanyak 47 lembaga zakat di bawah koordinasi Forum Zakat yang turun dalam masa tanggap darurat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah ini dengan spesifikasi keahlian yang beragam. 

“Sebanyak 1.890 relawan diterjunkan untuk membantu evakuasi warga dan menyalurkan bantuan logistik,” tutur dia.      

Dia mengataka, koordinasi merupakan hal yang penting dilakukan selama masa tanggap darurat bencana ini. Amanah bantuan dari para donatur  harus dipastikan sampai kepada masyarakat penyintas dengan merata dan harus memenuhi kebutuhan dasar mereka selama masa tanggap darurat. 

FOZ, kata dia berkomitmen terus membantu masyarakat yang terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, untuk dapat bangkit dan menjalankan keseharian mereka secara normal. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement