Ahad 02 Sep 2018 18:12 WIB

Dompet Dhuafa akan Bangun Huntara Ramah Gempa

Rencananya rumah ini akan dibangun sebanyak 15 ribu unit.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Gita Amanda
Huntara (hunian sementara) yang dibangun untuk korban gempa Lombok, karya rancang bangun Dompet Dhuafa (DD).
Foto: Dok. Dompet Dhuafa
Huntara (hunian sementara) yang dibangun untuk korban gempa Lombok, karya rancang bangun Dompet Dhuafa (DD).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Dompet Dhuafa terus menggulirkan berbagai program untuk membantu ratusan warga Lombok yang terdampak musibah gempa bumi. Salah satunya pembangunan hunian sementara atau yang disebut Huntara.

Huntara diperuntukkan bagi warga yang saat ini masih menempati pos pengungsian di wilayah Lombok dan sekitarnya. Huntara yang dibangun sudah melalui tahap uji coba untuk tingkat kenyamanan.

Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, Imam Rulyawan, mengatakan Huntara didesain untuk rumah ramah gempa. Desain ini disiapkan untuk fase transisi respons ke recovery sambil menunggu rekonstruksi dari pemerintah. Menurut rencana, rumah ini akan dibangun sebanyak 15 ribu unit.

“Dengan Hunian sementara ini, masyarakat secepatnya berkumpul sebagai satu keluarga yang utuh, dan mulai menata kehidupan mereka ke depan. Sambil menunggu bantuan pemerintah sampai ke mereka,” kata Imam.

Harimuni, warga Lombok Utara yang sudah menempati Huntara, mengaku mendapat tempat tinggal layak dengan adanya program ini. Rumah ini lebih baik dari tempat pengungsian yang sebelumnya di tinggali.

“Sudah dua malam kami huni Huntara ini. Enak, nyaman, tidak seperti berada di tenda dan kandang kambing yang kami tempati sebelumnya. Apalagi sebelumnya kandang kambing ini bau sekali, berukuran 3×3 meter berisi tiga keluarga. Belum lagi ditempat pengungsian juga sangat terbatas baik fasilitas listrik, air maupun sanitasi,” ujar Harimuni.

Harimuni menempati Huntara yang dibangun di Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara. Desa ini jarang mendapat perhatian apalagi jaraknya juga jauh dari kota Mataram sendiri berjarak 50 kilometer (Km) dengan waktu perjalanan 2,5 jam yang menanjak perbukitan.

Dompet Dhuafa dalam respons bencana gempa bumi Lombok, telah menurunkan tim rescue dari Disaster Management Center (DMC), Psychological First Aid, Dapur Umum, Dapur Keliling, Tenaga Medis seperti Dokter Spesialis Bedah dan Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Umum, Perawat, Bidan serta aktivis kemanusiaan lainnya.

Selain kegiatan Dapur Keliling, terdapat Aksi Layanan Sehat (ALS), pendirian pos pengungsian, pendirian Dapur Umum, pembangunan MCK sementara, pembangunan Masjid sementara dan inisiasi pendirian Sekolah Darurat.

Selain itu, dijalankan juga program sekolah Ceria, Layanan Dakwah, pengadaan pipanisasi untuk 1.300 pengungsi korban gempa dan distribusi tandon air, serta Motor Kilat, yang berkeliling melayani kebutuhan kesehatan untuk mobilitas ke beberapa wilayah terpencil, dan sulitnya medan karena akses terputus.

Hingga Jumat sore (31/8), tercatat sudah 560 orang meninggal dunia akibat gempa bumi, dengan sebaran Kabupaten Lombok Utara 466 orang, Lombok Barat 40 orang, Lombok Timur 31 orang, Kota Mataram 9 orang, Lombok Tengah 2 orang, dan Kota Denpasar 2 orang.

Korban luka sebanyak 1.469 orang, pengungsi tercatat 396.302 jiwa tersebar di ribuan titik. Sedangan sebanyak 83.392 rumah rusak berat, 3.540 fasilitas umum dan sosial rusak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement