Senin 27 Aug 2018 16:40 WIB

Donatur Kurban Dompet Dhuafa Alami Peningkatan 37,4 persen

Yang berbeda tahun ini adalah fokus utama yang diberikan bagi korban gempa Lombok.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Andi Nur Aminah
Dompet Dhuafa mengajak donatur untuk ikut melakukan pengecekan hewan kurban.
Foto: Republika/Karta Raharda Ucu
Dompet Dhuafa mengajak donatur untuk ikut melakukan pengecekan hewan kurban.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa (DD) Bambang Suherman menyebut untuk kegiatan kurban 2018 ini jumlah donatur mengalami peningkatan. Dari total 12 ribu ekor kambing tahun lalu, kini naik menjadi 18 ribu atau 37,4 persen.

"Tahun ini terjadi peningkatan partisipan kurban sampai ke angka 37,4 persen. Tahun lalu setara sekitar 12 ribu ekor kambing, tahun ini di pusat saja sudah 15.800. Kalau ditambah dengan di cabang bisa sampai 18 ribu," ujarnya kepada Republika.co.id, Senin (27/8).

Untuk wilayah distribusinya, Bambang mengaku tidak ada yang berubah. DD membagikan daging kurban ke 31 provinsi di Indonesia dengan 12 provinsi pasti yang menjadi wilayah cabang DD. "Kita targetnya pemerataan untuk pembagian daging kurban. Jadi pulau-pulau terluar dan terpencil, kawasan marjinal, konflik, dan bencana itu kita perhatikan," lanjut Bambang.

photo
Dompet Dhuafa (DD) menyalurkan hewan kurban sebanyak 53 ekor kambing untuk dikurbankan di 14 desa yang ada di Kecamatan Ketol dan Silih Nara, dataran tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.

Yang berbeda tahun ini adalah fokus utama yang diberikan bagi korban gempa Lombok. Total 200 ekor sapi dibagikan untuk masyarakat di sana.

Antusias masyarakat untuk program kurban khusus Lombok pun sangat besar. Bambang menyebut masyarakat langsung berbondong-bondong ingin membantu warga di Lombok. Untuk wilayah Lombok, wilayah terluar yang mendapat kiriman daging kurban adalah Pulau Sangi dan Pulau Rotendo.

Sementara untuk pembagian di luar negeri, DD mengirimkan untuk Bangladesh, Gaza, Palestina, dan Syria. Untuk wilayah-wilayah ini, DD merasa tidak ada kendala berarti. Bambang menilai jaringan kelembagaan yang mereka kerjasamakan sudah menguasai wilayah dan profesional serta sudah lama mengenal DD.

Namun ia tak menampik jika mengalami tantangan dalam pelaksanaan program kurban tahun ini. Utamanya dalam memastikan tidak ada kesalahan dalam pemiliham tempat potong atau distribusi.

"Ada 18ribu hewan kurban yang tidak boleh salah placement, sementara yang mau berkurban punya akad atau niat sendiri-sendiri. Ada yang mau custom  dan inginnya hewan itu disembelih di tempat tertentu," ujar Bambang.

photo
Dompet Dhuafa (DD) menyalurkan hewan kurban sebanyak 53 ekor kambing untuk dikurbankan di 14 desa yang ada di Kecamatan Ketol dan Silih Nara, dataran tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.

Bagi mereka yang ingin menentukan sendiri lokasi pemotongan, DD menyanggupi selama masih dalam wilayah distribusi mereka. Meski begitu perlu ada perhatian lebih dalam pelaksanaan agar tidak terjadi human error.

"Meski tidak banyak, tapi permintaan seperti inu harus kita layani sebaik mungkin. Perlu diperbaiki sistem supportnya sehingga meminimalkan human error. Kita kan inginnya memudahkan orang untuk berkurban," ujar Bambang. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement