REPUBLIKA.CO.ID, Bagi para pemerhati numerologi, masing-masing angka menyimpan rahasia dan misteri. Tak terkecuali sebagian intelektual Muslim, memiliki concern dalam kajian yang cukup unik ini.
Di antara bilangan yang sangat akrab dalam keilmuan Islam adalah angka tujuh. Mengutip Ensiklopedia Mukjizat Alquran dan Hadits volume 10, angka tujuh memiliki keistimewaan selain angka satu.
Keistimewaan lebih ini ada pada kisah-kisah Alquran, hadis, dan lainnya yang terkait dengan ibadah umat Islam.
Peneliti Alquran mengamati ada sebuah sistem integral dalam Alquran yang terkait dengan angka tujuh. Angka tujuh merupakan angka yang bersaksi atas keesan Allah SWT.
Sistem alam ini sebenarnya didasarkan atas angka tujuh, karena seringkali angka ini diulang secara sistematis dalam kitab Allah SWT. Jika kita mengamati lingkungan sekitar, angka tujuh menjadi sebuah petunjuk untuk alam dan kehidupan.
Pertama, alam semesta tak lepas dari angka 7
"Hanya Allah yang menciptakan tujuh lapis langit dan menciptakan bumi seperti itu (langit) juga susunannya. (Maknanya tujuh lapisan bumi). Di antara semua itu perintah dan takdir Allah berlaku. Dia juga menerapkan hukum-hukumnya di semua itu, supaya kalian mengetahui wahai para hambaku bahwa sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu dan ilmuNya meliputi segala sesuatu sehingga tidak ada yang tersembunyi dari-Nya. (QS ath-Thalaq: 12).
Dalam firman Allah tersebut dijelaskan bahwa Allah menciptakan alam dengan memilih angka tujuh untuk dijadikan jumlah tingkatan langit dan bumi. Penjelasan penciptaaan tujuh lapisan langit ini juga dijelaskan Allah dalam tujuh ayat Alquran.
Penyebutan angka tujuh pertama kali dalam Alquran terdapat dalam surah al-Baqarah ayat ke-29, "Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Ini juga berlaku pada satuan dasar pembentuk alam, atom. Atom sesuai aturannya terdiri dari tujuh tingkatan elektron dan tidak lebih dari itu.
Kedua, Rasulullah sering menyebut angka 7
Angka tujuh adalah yang memiliki banyak keistimewaan dalam hadis Rasulullah. Angka ini memiliki posisi penting karena sering diulang-ulang oleh Rasulullah.
Ketika Rasulullah berbicara tentang dosa-dosa besar, beliau menyebutkan dosa-dosa besar hingga tujuh macam. Demikian juga saat berbicara siksaan di hari akhir, Rasulullah sebutkan tingkatkan siksaan hingga tujuh kali lipat besar bumi.
"Siapa saja yang berbuat lalim sepanjang satu jengkal tanah, maka dia akan dibebani beban seberat tujuh bumi." (HR Bukhari dan Muslim).
Begitu juga dalam hal ibadah, Rasulullah mengulang angka tujuh ini dalam surah al-Fatihah sebagai surah wajib yang dibaca dalam shalat. Selain itu Allah pun memerintahkan bahwa sujud menggunakan tujuh anggota badan.
Ketiga, bilangan para nabi
Banyak nabi dan rasul yang sering menyebutkan angka tujuh dalam kisahnya. Nabi Nuh, misalnya dia menjelaskan mengenai penciptaan langit yang tujuh lapis.
Nabi Yusuf sering menyebutkan angka tujuh dalam tafsir mimpinya. Dua ayat firman Allah di antaranya yang mengisahkan angka tujuh dalam cerita Nabi Yusuf ada dalam surah Yusuf ayat ke 43, dan 46-48.
Demikian juga siksaan yang ditimpakan kepada kaum Nabi Hud, Kaum Ad. "Kaum Ad telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus." (QS al- Haqqah ayat 6-7).