Selasa 22 Mar 2016 17:08 WIB

Mengenal Al-Ma'mun, Khalifah Pengantar Puncak Peradaban Islam

Rep: Heri Ruslan/ Red: Achmad Syalaby
Bekas istana Daulah Abbasiyah di Baghdad, Irak.
Foto: flickr.com
Bekas istana Daulah Abbasiyah di Baghdad, Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, Khalifah Abbasiyah ketujuh yang mengantarkan dunia Islam pada puncak pencapaian peradaban bernama Al-Ma’mun. Ia dikenal sebagai figur pemimpin yang dianugerahi intelektulitas yang cemerlang. Ia menguasai beragam ilmu pengetahuan. Kemampuan dan kesuksesannya mengelola pemerintahan dicatat dengan tinta emas dalam sejarah peradaban Islam.

Berkat inovasi gagasannya yang brilian, Baghdadibu kota Abbasiyah — menjadi pusat kebudayaan dunia. Sang khalifah sangat menyokong perkembangan aktivitas keilmuan dan seni. Perpustakaan Bait Al-Hikmah yang didirikan sang ayah, Khalifah Harun Ar-Rasyid disulapnya menjadi sebuah universitas virtual yang mampu menghasilkan sederet ilmuwan Muslim yang melegenda.

Khalifah yang sangat cinta dengan ilmu pengetahuan itu mengundang para ilmuwan dari beragam agama untuk datang ke Bait Al-Hikmah. Al-Ma’mun menempatkan para intelektual dalam posisi yang mulia dan sangat terhormat. Para filosof, ahli bahasa, dokter, ahli fisika, matematikus, astronom, ahli hukum, serta sarjana yang menguasai ilmu lainnya digaji dengan bayaran yang sangat tinggi.

Dengan insentif dan gaji yang sangat tinggi, para ilmuwan itu dilecut semangatnya untuk menerjemahkan beragam teks ilmu pengetahuan dari berbagai bahasa seperti Yunani, Suriah, dan Sansekerta. Demi perkembangan ilmu pengetahuan, Al-Ma’mun mengirim seorang utusan khusus ke Bizantium untuk mengumpulkan beragam munuskrip termasyhur yang ada di kerajaan itu untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement