Ahad 25 Nov 2018 05:05 WIB
Maulid Nabi Muhammad

Mengenang Rasulullah di Pilar-Pilar Raudhah

Untuk mengetahui keistimewaannya, pengunjung Masjid Nabawi harus mendongakkan kepala.

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Andi Nur Aminah
Penampakan Pilar Aisyah yang terletak di tengah-tengah area Raudhah. Titik itu disebut kerap dijadikan lokasi shalat sunnah Rasulullah.
Foto:
Pilar hannanah di Rhaudah, Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.

Sementara tiang pertama di timur laut Mihrab Rasulullah, adalah Pilar Aisyah. “Di masjid ini, ada titik tertentu yang jika orang-orang mengetahui keberkahannya, mereka akan mengadakan undian untuk mendapatkan kesempatan agar bisa shalat di sana" kata Aisyha RA, istri Rasulullah, seperti dikutip dalam hadits riwayat Thabrani.

Mulanya, Aisyah enggan memberitahukan lokasi tempat Rasulullah kerap melakukan shalat sendirian tersebut. Ia belakangan memberitahukan lokasi itu pada Abdullah bin Zubair. Dua khalifah, yakni Abu Bakar Siddiq RA dan Umar bin Khattab RA juga kerap melaksanakan shalat di titik tersebut. Di lokasi itu kemudian didirikan pilar yang dinamai Ustuwanah Aisyah.

Sementara di sisi paling timur Raudhah yang bersisian dengan Makam Rasulullah SAW, pada tiang kedua dari arah selatan, berdiri Ustuwanah Sareer alias 'Pilar Tempat Tidur'. Di lokasi ini, Rasulullah SAW diriwayatkan kerap berbaring tidur-tiduran sembari menunggu waktu melaksanakan shalat i’tiqaf. Para sahabat dahulu membangunkan dipan untuk Rasulullah SAW di lokasi ini.

Tepat pada tiang pertama di sebelah barat Ustuwanah Sareer, didirikan juga Ustuwanah Taubah. Di lokasi tiang itu dulu berdiri pohon kurma tempat sahabat Rasulullah, Abu Lubabah mengikatkan dirinya nyaris sepekan memohon ampunan Allah.

Saat itu, tepat selepas Perang Khandaq dan pengepungan suku Yahudi Bani Qurayza, Abu Lubabah merasa bersalah karena mengisyaratkan rencana yang disiapkan Sa’ad bin Mua’dh terhadap Bani Qurayza.

Sa’ad adalah sahabat Rasulullah yang diserahi Bani Qurayza soal nasib mereka selepas terbukti merencanakan pengkhianatan terhadap komunitas Muslim di Madinah. Mereka telah membantu pihak Makkah pada Perang Khandaq.

Selama tujuh hari Abu Lubabah mengikatkan diri di pohon tersebut, hanya mengambil rehat saat shalat wajib dan jika ada keperluan ke kamar kecil. Rasulullah tak kuasa memaafkan karena Abu Lubabah tak langsung mendatangi beliau alih-alih langsung mengikatkan diri di pohon. Abu Lubabah akhirnya terbebas melalui firman Allah yang tercantum dalam Surat Attaubah ayat 102.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement