Selasa 22 Aug 2017 13:46 WIB

Ingat dan Sebut Allah Saja

Yusuf Mansur
Foto: ROL/Fakhtar K Lubis
Yusuf Mansur

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ustaz Yusuf Mansur

Coba ya, saat sakit kepala, sakit perut, kalau enggak banyak dzikir bisa aduh-aduh terus. Bisa langsung inget obat dan nyari obat. Manakala kita bawa dzikir, konsen kita ke dzikir. Apalagi paham dan ngerti makna dzikir. Enggak paham juga insyaAllah jadi tenang. Dan yang tenang itu dengan izin Allah jadi obat kesembuhan.

Begitu juga saat bermasalah dan gelisah. 100 istighfar, 100 salawat, 100 tasbih, 100 laa hawla, bisa dibawa sambil beraktifitas. Silahkan. Apalagi kan kerjaan juga pasti ada jedanya. Pas jeda itu, maksimalin. Contoh, pas pembeli mulai makan bakso kita, dan belum ada pelanggan lain datang, dzikir dah. Pas lagi bawa penumpang, dzikir dah.

Pas lagi rapat, jangan dzikir lisan. Jangan komat kamit. Tar disangka baca-bacain bos. Hehehe. Kalo lagi masalah dan banyak hajat, dosisnya ditambah. Jangan 100. Tapi 1000 atau bahkan lebih. Keren juga jika mau ngafal Qur’an. Sebab bacaan Qur’an, adalah juga diitungnya dzikir terbaik.

Soal itungan angka, jangan juga konsennya malah di angka. Ini soal zikir banyak. 100 kan dah banyak. Kalo 3, 7, 10? Kan belum banyak. 1.000? Itungannya dah sebanyak-banyaknya? Ya silahkan aja pake ukuran sendiri. Tapi jangan ampe ga nikmat jadinya, sebab kelewat banyak ngitung. Tar jadinya malah ngejar target. Jadi ga bagus lagi jatoh.

Nih bacaan istighfarnya. Supaya bukan hanya untuk diri sendiri. Asli. Kasian. Ga semua bisa istighfar. Sekalian banyakin timbangan amal juga buat bekel pulang nanti. Apalagi kan semua doa kembali ke yang mendo'akan? Lah kalo umat segala zaman ini nanti berterima kasih di hari akhir? Duh. Semoga jadi jalan untuk ampunan Allah bagi saya juga.

Berikut bacaan yang saya senangi :

“Asyhadu al-laa-ilaaha illallooh. Wa asyhadu anna Muhammadar-rosuulullooh. Astaghfirulloohal ‘azhiim. Waliwaalidayya. Walijamii’il muslimiina wal muslimaat”

Tuh, saya tambahin khusus buat orang-orang tua dan seluruh keluarga kita. Biar khusus dan istimewa. Baru buat semua kaum di semua zaman. Setiap muslim yang baru lahir, dah langsung otomatis dapat do'a dari kita. Dan begitu terus hingga akhir zaman. Keren banget dah. Pahalanya ga berenti dengan kita wafat. Subhaanallaah. Apalagi mau baca banyak dalam sehari semalam. Ya dijadiin bacaan yang membasahi lisan aja.

Dan ngikutin pembahasan di TV One kan? Yang berseri-seri? Bahwa istighfar bukan hanya minta ampun loh. Tapi minta perubahan, perbaikan, minta dicukupkan, minta dipenuhi, minta dijaga, minta dilindungi, minta ditunjuki, dan segala kebaikan yang terpancar dari sifat ghoffaar, ghofuur, tawwaab, ‘afuwwu, ‘azhiim, dan seluruh asmaa-ul husnaanya, jadi milik kawan-kawan dan semua yangg diistighfari oleh kawan-kawan.

Kelak, saya pun dan keluarga besar, sampai dengan akhir zaman, akan ketemu dengan semua do'a kawan-kawan. Dan pastinya kami akan berterima kasih dan perlu sekali. Sebab kami pun masuk dalam do'anya kawan-kawan. Disapu dengan kalimat : walijamii’il muslimiina walmuslimaat. Buat semua kaum muslimin muslimat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement