Rabu 07 Nov 2018 01:07 WIB

MUI Kembali Kirim Utusan Perdamaian ke Afghanistan

Misi ini merupakan tindak lanjut pertemuan tripartit di Bogor beberapa waktu lalu.

Rep: Novita Intan/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Muhammad Siddiq saat menghadiri diskusi publik bertajuk Menolak Lupa: Peringatan Mosi Integral M. Natsir Menghadirkan NKRI yang diselenggarakan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Ruang Pleno FPKS, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/4).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Muhammad Siddiq saat menghadiri diskusi publik bertajuk Menolak Lupa: Peringatan Mosi Integral M. Natsir Menghadirkan NKRI yang diselenggarakan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Ruang Pleno FPKS, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali mengirimkan misi perdamaian Afghanistan. Langkah ini didukung oleh pemerintah Indonesia baik Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kementerian Luar Negeri, Badan Intelijen Negara (BIN) dan KBRI Kabul, Afganistan. 

Anggota Dewan Pertimbangan MUI yang juga Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) KH Mohammad Siddiq mengatakan pihaknya selama berada di sana bertemu dengan Majelis Ulama Afghanistan, High Council for Peace, Dubes Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk Afghanistan, Indonesia Islamic Center dan lain sebagainya. 

“Misi ini menindaklanjuti pertemuan ulama-ulama dari Afghanistan, Pakistan dan Indonesia pada saat di Istana Bogor bulan Mei lalu,” ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (7/11). 

Menurutnya, dalam pertemuan beberapa bulan lalu di Istana Bogor membicarakan munculnya gencetan senjata sehingga perdamaian yang permanen masih belum terwujud. 

“Tapi sekarang situasi di Kabul kelihatan tenang dan damai meski sangat kelihatan keamanan sangat ketat,” ucapnya. 

Ia menceritakan, konflik masih terjadi di daerah pedalaman antara suku dan golongan. Untuk itu, pemerintah Indonesia terus mengirimkan misi perdamaian di Afghanistan dengan melibatan Taliban yang masih menguasai setengah dari wilayah 35 provinsi dan seperttiga penduduk dengan bermarkas di Doha, Qatar. “Allahu mustaan semoga Allah menolong, amin,” ungkapnya.

Beberapa bulan lalu, MUI menggelar pertemuan tripartit melibatkan MUI, perwakilan Afghanistan, dan delegasi dari Taliban Pakistan. Pertemuan yang digelar di Bogor beberapa waktu lalu itu menghasilkan Resolusi Bogor untuk perdamaian Afghanistan.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement